Situs Kota Cina di Medan Jadi Objek Wisata Sejarah

Situs Kota Cina peninggalan abad ke-12 yang terletak di Medan Marelan atau sekitar 20 km dari pusat kota Medan, jadi objek wisata sejarah bagi para pelajar di kota itu.
Staf peneliti Pusat Studi sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan (Unimed), Erond L. Damanik, M.Si, di Medan, Kamis, mengatakan, banyaknya pelajar yang mengunjungi situs tersebut membuktikan bahwa minat kalangan muda untuk mengetahui sejarah semakin tinggi.
“Ini sebagai penanda meningkatnya apresiasi dan keingintahuan pelajar terhadap jejak-jejak masa lalu didaerahnya terutama terhadap Situs Kota Cina yang merupakan situs perkotaan (urban sites) prakebudayaan Islam yang ada di Sumatera di abad ke-12,” katanya.
Selama Bulan Desember ini sudah dua sekolah yang melakukan kunjungan ke situs tersebut yakni 136 orang siswa dari SMA Negeri 5 Medan dan 24 siswa dari Medan Internastional School (MIS), yang dipandu langsung oleh Pussis-Unimed.
Kedua kegiatan itu cenderung mengarah kepada pengenalan Situs Kota Cina kepada pelajar sehingga dengan model ini, warisan sejarah kota Medan itu dapat lebih dikenal luas.
Selama kunjungan lapangan, kepada para pelajar diperkenalkan beragam temuan seperti mata uang, pecahan tembikar, pecahan keramik, batubata struktur bangunan maupun lapisan kerang di alur sungai.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini, tambahnya, diharapkan Situs Kota Cina dapat ditingkatkan sebagai destinasi dan taman pembelajaran wisata sejarah.
Untuk selanjutnya, Pussis-Unimed akan berupaya mengembangkan dan membenahi beberapa fasilitas untuk mendukung perwujudan situs Kota Cina sebagai taman pembelajaran dan wisata sejarah.
Kepala Pussis-Unimed, Dr.phil. Ichwan Azhari, mengatakan, strategi yang dilakukan kedua sekolah itu terutama untuk mendekatkan situs kepada pelajar sangat patut di contoh karena jauh lebih bermanfaat daripada melakukan ceramah di dalam kelas.
Selain itu, dengan pelaksanaan kegiatan kunjungan ke situs ini sekaligus bermanfaat terutama untuk memperkenalkan situs kepada anak didik, juga sebagai proses transformasi ilmu pengetahuan kepada anak didik.
“Kegiatan seperti ini pantas diapresiasi dengan baik. Mudah-mudahan metode pembelajaran berupa kunjungan lapangan ini dapat menjadi contoh baik bagi institusi pendidikan lainnya di Kota Medan,” katanya.
SUMUT BERHARAP BISA LEBIH BANYAK MENGGAET WISNUS
Sumatera Utara (Sumut) tahun 2010 mengharapkan bisa menggaet kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) lebih banyak lagi ditengah membaiknya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke daerah itu atau sudah mencapai 131.929 orang.
“Wisnus semakin banyak mengunjungi Sumut ditandai bagusnya tingkat hunian hotel dan restoran dan itu harus dipertahankan seluruh pemangku kepentingan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Hj Nurlisa Ginting di Medan, Jumat.
Pemerintah Sumut terus berupaya berbenah untuk menggaet kunjungan wisnus maupun wisman, katanya dalam dialog pariwisata yang digelar Badan Promosi Pariwisata Daerah Sumut di sela pembukaan restoran Tea and Soup di Cambridge, Medan yang menjual makanan khas nusantara.
Nurlisa mengakui, wisnus sudah terbukti mampu memberikan kontribusi cukup besar dalam mempertahankan atau menumbuhkan bisnis industri pariwisata ditengah terjadinya penurunan wisman sejak tahun 1997.
“Jadi promosi bukan hanya dilakukan di luar negeri saja, tetapi ke daerah lain di dalam negeri termasuk daerah tetangga Sumut seperti Riau, Sumbar dan Nanggroe Aceh Darussalam,” katanya.
Meski demikian, kata dia, tahun 2010, Pemprov Sumut tetap saja berharap dan menargetkan kunjungan wisman ke Sumut tetap naik atau mencapai 200.000 orang dari tahun 2009 yang sebesar 175.000 orang.
Pemerintah Provinsi Sumut sendiri dewasa ini terus membenahi infrastruktur seperti ruas jalan di objek wisata atau jalan menunju ke daerah tujuan wisata.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Solahuddn Nasution, mengatakan, wisnus memang sudah membuktikan memiliki peran besar dalam mempertahankan industri pariwisata.
Di Bali misalnya, sangat terbantu dengan wisnus ketika kunjungan wisman menjadi sangat anjlok pasca bom di daerah itu.
“Kunjungan wisman sangat rentan dengan berbagai kasus atau isu sehingga memang wisnus harus menjadi fokus pelaku pariwisata dan tentunya harus didukung penuh oleh pemerintah,” katanya.
Dia memberi contoh, sulitnya Sumut kembali memperoleh angka 300 ribuan orang wisman seperti tahun 1990-an akibat berbagai isu di Indonesia, sementara hotel, restoran dan perusahaan perjalanan masih bertahan hidup karena ada wisnus.

sumber : http://hariansib.com

Jumat, 23 April 2010 di 09.32

1 Comment to "Situs Kota Cina di Medan Jadi Objek Wisata Sejarah"

thank's gan.. sangat bermanfaat..

www.kiostiket.com

Posting Komentar