Konsep Bauran Pemasaran [Marketing Mix] : Definisi dan Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix]

Pengertian Bauran Pemasaran [Marketing Mix] :
“Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the market.”(Marketing Management,1997) yang kurang lebih memiliki arti bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler (1997:92), Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market. yang kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.
Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiafan promosi dan sistem distribusi.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion” (cited in Kotler, 1992:92).

Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.
variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter, 1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.

Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix]
Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu:

product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and other user outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence.

1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.

Sumber :

Rabu, 31 Maret 2010 di 10.20 , 0 Comments

TOURISM DEMAND AND SUPPLY

A. Dampak Positif dan Negatif Masing-Masing Jenis Tourist / Tourism Demand

Ada 12 jenis tourist / tourism demand yaitu family, hedonistic, back packer, visiting friends and relatives, excursionist, educational tourist, religious tourist, snow bird, ethnic minority, disable tourist, social tourist dan short break market. Masing-masing jenis tourist memiliki dampak postitif dan dampak negatif yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Family

Family tourist atau tourist keluarga dapat terbagi atas keluarga kecil yang terdiri dari orang tua dan anak, maupun keluarga besar yang terdiri dari orang tua, anak, paman, bibi, kakek, nenek, dan yang lainnya. Tourist ini umumnya melakukan perjalanan pada waktu liburan sehingga mereka benar-benar ingin menikmati liburannya itu di suatu tempat yang mereka inginkan.

Dampak Positif :

1.) Memberikan keuntungan ekonomi secara langsung kepada hotel dan restaurant. Tourist jenis ini umumnya memerlukan kamar yang besar dan makanan yang lebih banyak. Dampak ekonomi tidak langsung dapat dirasakan oleh pedagang-pedagang di pasar karena permintaan terhadap barang/bahan makanan akan bertambah.

2.) Tourist jenis ini umumnya menggunakan travel agent untuk mengatur jadwal perjalanannya. Hal ini akan meningkatkan keuntungan travel agent tersebut, semakin banyak pula membutuhkan tenaga kerja sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi pengangguran.

3.) Anak-anak biasanya menyukai tempat-tempat dan atraksi wisata, khususnya yang berjenis man-made, seperti waterboom, taman bermain, dan sebagainya sehingga tempat-tempat tersebut dapat berkembang dan memperoleh keuntungan.

4.) Memberikan keuntungan kepada perajin dan penjual souvernir atau oleh-oleh karena tourist jenis ini biasanya akan membeli kenang-kenangan untuk dirinya dan kerabatnya.

Dampak Negatif :

1.) Anak-anak biasanya suka bermain-main hingga merusak fasilitas-fasilitas yang ada, seperti di hotel, objek wisata, dan sebagainya.

2.) Agak sulit untuk mengelola atau mengatur jadwal tourist family ini karena anak-anaknya biasanya rewel dan dapat merusak atau membatalkan jadwal yang telah direncanakan.

2. Hedonistic

Hedonistic adalah tourist yang menginginkan kebebasan, kebebasan yang tidak bisa mereka dapatkan di Negara asalnya, misalnya drugs, sex, drunk, dan sebagainya. Tourist jenis ini umumnya dari kalangan berusia muda dan menyukai kehidupan malam.

Dampak Positif :

1.) Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel dan restaurant.

2.) Memberikan keuntungan kepada rental mobil atau motor karena tourist ini tidak suka di atur dan ingin bebas pergi kemanapun ia inginkan.

3.) Memberikan keuntungan kepada bar, night club, dan tempat-tempat night life lainnya.

Dampak Negatif :

1.) Dapat memberikan pengaruh buruk terhadap budaya lokal, khususnya remaja. Karena remaja masih sangat labil dan mudah meniru prilaku-prilaku buruk yang dibawa tourist hedonistic ini seperti budaya minum-minuman keras, pakaian seksi, merokok, dugem, drugs, dan lain-lain.

2.) Prostitusi semakin meningkat karena adanya permintaan dari tourist-tourist hedonistic.

3.) Muncul dan berkembangnya barang-barang illegal seperti obat-obatan terlarang.

4.) Tourist ini seringkali merusak fasilitas-fasilitas umum dan menyebabkan polusi terhadap lingkungan.

3. Back Packer

Back Packer adalah jenis tourist yang melakukan aktivitas pariwisata dengan dana terbatas. Oleh karena itu, tourist ini biasanya menggunakan fasilitas-fasilitas berstandar lokal. Ciri khas tourist ini adalah biasanya menggendong tas ransel di punggungnya.

Dampak Positif :

1.) Memberikan keuntungan kepada penginapan-penginapan dan makanan berstandar lokal, seperti motel atau bungalow.

2.) Tourist jenis ini peduli dan ramah lingkungan karena mereka lebih sering melakukan perjalanan dengan berjalan kaki atau dengan sepeda gayung.

3.) Tourist jenis ini mudah berinteraksi dengan masyarakat sekitar sehingga dapat terjadi akulturasi budaya misalnya bahasa, cara mereka mengelola waktu, dan sebagainya.

Dampak Negatif :

1.) Tidak banyak memberikan devisa bagi Negara, karena tourist ini sangat hemat dalam berbelanja dan hanya mengeluarkan uang untuk hal-hal yang penting saja.

2.) Tourist ini juga perlu diwaspadai karena bisa saja mereka melakukan tindakan mencuri karena keadaan ekonomi mereka sangat pas-pasan.

4. Visiting Friends and Relatives

Visiting friends and relatives adalah jenis tourist yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu mengunjungi teman dan kerabatnya. Tourist jenis ini biasanya dikelola oleh teman maupun kerabatnya sendiri, mulai dari tempat tinggal, makan, hingga transportasi.

Dampak Positif :

1.) Tourist jenis ini tetap menguntungkan objek wisata dan atraksi-atraksi wisata karena mereka pasti akan diajak oleh kerabatnya untuk menikmati waktunya di tempat tersebut.

2.) Memberikan keuntungan kepada perajin dan penjual souvernir atau oleh-oleh karena tourist jenis ini biasanya akan membeli kenang-kenangan untuk keluarganya.

Dampak Negatif :

1.) Tidak banyak memberikan devisa bagi Negara, karena segala sesuatunya biasanya disediakan oleh teman atau kerabatnya tersebut seperti akomodasi, makanan, transportasi, dan sebagainya.

5. Excursionist

Excursionist adalah tourist yang mengunjungi suatu tempat dalam waktu yang kurang dari 24 jam. Yang termasuk tourist jenis ini misalnya penumpang kapal pesiar yang singgah ke suatu daerah.

Dampak Positif :

1.) Hanya menguntungkan pusat perbelanjaan dan restaurant, karena tourist hanya mempunyai sedikit waktu untuk menikmati tempat tujuan atau persinggahannya.

2.) Menguntungkan perajin dan penjual souvernir atau oleh-oleh karena tourist ini biasanya pasti menyempatkan diri untuk membeli souvernir khas daerah yang dikunjungi/disinggahinya.

Dampak Negatif :

1.) Tidak menguntungkan akomodasi, transportasi, dan tempat-tempat wisata karena tourist ini tidak mempunyai banyak waktu untuk menikmati kunjungannya karena mereka hanya sekedar berkunjung atau singgah di tempat tersebut.

6. Educational Tourist

Educational tourist adalah tourist yang melakukan perjalanan dengan tujuan pendidikan, misalnya untuk belajar maupun studi banding di suatu sekolah atau universitas.

Dampak Positif :

1.) Memberikan keuntungan ekonomi kepada fasilitas-fasilitas berstandar lokal, seperti boarding house (kos-kosan) dan tempat makan lokal.

2.) Dapat menyebabkan terjadinya pertukaran pikiran dan pertukaran kebudayaan (akulturasi budaya) misalnya dalam bahasa, teknologi, pola pikir, dsb.

3.) Dapat mengembangkan suatu sekolah atau universitas yang dipilih sehingga dapat meningkatkan gengsi dan akreditas sekolah tersebut.

4.) Sebagai sarana politik dalam membina hubungan yang baik antar Negara penerima educational tourist dengan Negara pengirim Educational tourist.

Dampak Negatif :

1.) Tidak begitu menguntungkan dalam bidang ekonomi karena tourist jenis ini lebih memilih menggunakan fasilitas-fasilitas lokal ketimbang memilih fasilitas mewah dan modern.

2.) Tourist ini juga bisa saja memberikan pengaruh yang buruk terhadap kebudayaan lokal, seperti mengajarkan temannya untuk minum-minuman keras, free sex, merokok, dan sebagainya.

7. Religious Tourist

Religious Tourist adalah tourist yang melakukan perjalanan suci ke tempat-tempat yang berhubungan dengan agama, misalnya kegiatan naik haji, tirta yatra, dan lain sebagainya.

Dampak Positif :

1.) Menguntungkan akomodasi, restaurant, transportasi, travel agent (sesuai dengan ekonomi mereka.)

2.) Dapat membantu mengembangkan daerah-daerah yang mempunyai tempat ibadah atau kawasan religious.

3.) Dapat mengadakan pertukaran kebudayaan dan penyebarkan ajaran agama.

4.) Tourist jenis ini juga pasti membeli oleh-oleh atau souvenir khas daerah setempat, hal ini menguntungkan penjual atau perajin oleh-oleh atau souvenir.

Dampak Negatif :

1.) Tourist jenis ini juga terkadang perlu diwaspadai karena mereka bisa saja menyebarkan ajaran-ajaran atau aliran sesat kepada penduduk lokal.

8. Snowbird

Snowbird adalah jenis tourist dari Negara yang bermusim dingin yang melakukan perjalanan ke daerah-daerah tropis.

Dampak Positif :

1.) Menguntungkan ekonomi Negara yang beriklim tropis karena pasti akan banyak tourist-tourtist dari Negara yang sedang mengalami musim dingin berdatangan dan menikmati liburannya

2.) Memberikan keuntungan kepada hotel, travel agent, dan restaurant, perajin atau penjual souvenir sebagai penyedia barang dan jasa, baik berupa akomodasi, transportasi, maupun penyedia makanan dan minuman.

3.) Memberikan keuntungan kepada tempat-tempat dan atraksi wisata terutama yang berhubungan langsung dengan matahari, seperti pantai, waterboom, dan sebagainya.

Dampak Negatif :

1.) Daerah-daerah dingin biasanya lebih sepi dan kurang diuntungkan karena tourist jenis ini umumnya menyukai matahari dan ingin menikmati panas karena di negaranya sedang mengalami musim dingin.

9. Ethnic Minority

Dampak Positif :

1.) Memberikan keuntungan kepada hotel, restaurant, dan travel agent.

2.) Memberikan keuntungan pada museum-museum, dan tempat-tempat bersejarah lainnya.

Dampak Negatif :

1.) Tidak begitu menguntungkan dalam bidang ekonomi karena tourist jenis ini lebih memilih menggunakan fasilitas-fasilitas lokal ketimbang memilih fasilitas mewah dan modern.

10. Disable Tourist

Disable tourist adalah jenis tourist yang mempunyai kekurangan fisik atau cacat..

Dampak Positif :

1.) Memberikan keuntungan ekonomi secara langsung kepada hotel, restaurant dan travel agent. Tourist jenis ini memerlukan pengelolaan yang baik dari travel agent, dengan begitu walaupun ia mempunyai ketidakmampuan (cacat) namun ia tetap dapat menikmati wisatanya di daerah yang dituju.

2.) Memberikan keuntungan kepada tourist attraction terutama yang bersifat natural karena tourist jenis ini lebih merasa nyaman berada di daerah yang memiliki keindahan alam.

Dampak Negatif :

1.) Pengelolaan tourist jenis ini lebih sulit dibandingkan dengan tourist lainnya karena kita harus ekstra waspada dan membuat jadwal yang sesuai dengan fisiknya.

11. Social Tourist

Social tourist adalah jenis tourist yang melakukan perjalanan bukan untuk berlibur, melainkan mencari sponsor di suatu Negara.

Dampak Positif :

1.) Memberikan keuntungan kepada hotel/motel sebagai tempat peristirahatan para social tourist.

2.) Dapat menciptakan hubungan yang baik antara Negara pengirim tourist dan Negara penerima tourist sehingga dapat tercipta suasana tolong menolong antar negara.

Dampak Negatif :

1.) Tourist jenis ini tidak banyak memberikan devisa bagi Negara, karena tujuannya bukan berlibur, melainkan melakukan aksi social atau mencari sponsor di suatu Negara untuk tujuan tertentu.

12. Short Break Market

Short Break Market adalah jenis tourist yang mengunjungi suatu daerah dalam kurun waktu satu sampai tiga hari. Biasanya tourist ini mengunjungi ke satu Negara dengan banyak daerah wisata.

Dampak Positif :

1.) Memberikan keuntungan kepada hotel/motel sebagai tempat peristirahatan para short break market tourist, biasanya satu hingga tiga hari.

2.) Memberikan keuntungan pada rental transportasi (mobil, motor) karena tourist jenis ini biasanya tidak menggunakan travel agent dalam berwisata. Beberapa tourist juga menggunakan angkutan umum sebagai sarana transportasinya.

3.) Tourist jenis ini biasanya berkunjung ke tempat-tempat atraksi wisata yang sudah terkenal. Tourist ini juga senang berwisata kuliner di daerah yang dikunjunginya dan membeli beberapa cendera mata khas sehingga hal ini sangat menguntungkan dalam bidang ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dampak Negatif :

1.) Tourist jenis ini tidak mempunyai waktu yang lama dalam berkunjung, biasanya antara sehari hingga tiga hari saja. Oleh karena itu, kita harus mampu mengelola tourist ini dengan baik dan mengusahakan agar ia merasa puas dan menikmati kunjungannya sehingga ia akan kembali ke tempat itu dikemudian hari.

B. Hubungan antara Demand dan Supply

Demand adalah seserang yang melakukan pariwisata ke suatu tempat (tourist) sedangkan supply adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh negara penerima wisatawan (tourist receiving country). Pariwisata hanya dapat terbentuk jika kedua hal itu sudah terpenuhi. Kedua hal tersebut sangat mempengaruhi satu dengan yang lainnya, jika di suatu Negara tidak ada supply maka otomatis tidak akan ada demand yang berkunjung ke Negara tersebut. Begitu pula jika di suatu Negara tidak ada demand, maka supply yang dimilikinya tidak akan berkembang.

Ada lima jenis supply yaitu tourist attraction, accessibility, amenities, ancillaries, dan community involvement. Adapun hubungan masing-masing supply dengan demand dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Hubungan Demand dengan Tourist Attraction

Tourist attraction sangat mempengaruhi demand atau jumlah wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi pariwisata. Semakin bagus tourist attractionnya, semakin banyak demand yang akan mengunjunginya sehingga tourist attraction itu akan semakin berkembang. Tourist attraction ada yang bersifat natural dan ada pula yang bersifat kultural. Hal ini sangat menarik perhatian wisatawan, semakin khas dan menarik sebuah tourist attraction akan semakin banyak pula wisatawan yang ingin melihat atau mengunjunginya. Seiring dengan permintaan demand, maka berkembanglah man-made tourist attraction atau tourist attraction buatan manusia, misalnya taman bermain, dan sebagainya. Dari penjelasan tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa demand sangat mempengaruhi tourist attraction, begitu juga sebaliknya.

2. Hubungan Demand dengan Accessibility

Accessibility merupakan suatu hal vital yang sangat mempengaruhi kunjungan demand. Jika di suatu daerah tidak tersedia aksesibilitas yang mencukupi, seperti airport, pelabuhan dan jalan raya maka tidak akan ada demand yang mengunjungi daerah tersebut. Demand pulalah yang mempengaruhi perkembangan accessibility di suatu daerah. Jika suatu daerah memiliki potensi pariwisata, maka harus disediakan aksesibilitas yang memadai sehingga daerah tersebut dapat dikunjungi deman atau tourist.

3. Hubungan Demand dengan Amenities

Amenities merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam pariwisata. Amenities ini adalah fasilitas-fasilitas seperti hotel, transportasi, restaurant, spa, dan yang lainnya. Jika di suatu daerah tidak terdapat amenities yang mencukupi, maka demand tidak akan betah berkunjung di tempat tersebut. Amenities ini sangat dipengaruhi oleh permintaan dan harapan konsumen, contohnya spa. Dewasa ini spa sudah menjadi kebutuhan demand. Oleh karena itu, hampir semua hotel kini menyediakan fasilitas spa. Fasilitas-fasilitas inilah yang menyebabkan demand merasa betah dan nyaman berada di suatu destinasi pariwisata. Jika amenitiesnya tidak berkualitas dan mencukupi, maka demand tidak akan tertarik untuk mengunjungi daerah tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada demand maka amenities pun tidak akan berkembang karena tidak ada pemasukan atau keuntungan.

4. Hubungan Demand dengan Ancillaries

Ancillaries adalah hal-hal kecil atau pendukung, misalnya warung-warung kecil dan tourist information centre. Adanya hal-hal pendukung ini disebabkan oleh demand yang berkunjung ke suatu tempat karena hal-hal tersebut dibutuhkan oleh demand dan dirasa dapat menghasilkan keuntungan. Contohnya, di suatu kawasan pariwisata terdapat pedagang-pedagang asongan yang menjual makanan, minuman, maupun souvenir. Hal itu merupakan inisiatif pedagang yang timbul karena adanya demand yang ingin membeli barang dagangannya. Disisi lain, ancillaries ini juga dibutuhkan oleh para tourist yang menginginkan kemudahan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ancillaries ini timbul karena adanya permintaan dari demand.

5. Hubungan Demand dengan Community Involvement

Community involvement adalah keterlibatan atau dukungan masyarakat dalam kegiatan pariwisata. Community involvement ini sangat mempengaruhi kunjungan demand. Masyarakat harus dapat mendukung jalannya kegiatan pariwisata ini. Jika masyarakat tidak mendukung atau melakukan tindakan-tindakan anarkis seperti pencurian, perampokan, pengeboman, pembunuhan, maka demand tidak akan berani mengunjungi daerah tersebut. Sebaliknya, jika masyarakat bersikap baik dan ramah terhadap tamu, maka tourist akan betah tinggal di daerah tersebut

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa supply sangat berpengaruh terhadap demand dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu daerah pariwisata, harus tersedia supply dan demand yang mencukupi. Dengan adanya supply yang berkualitas dan menarik maka akan banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi daerah tersebut. Demand pulalah yang memberikan pemasukan atau keuntungan agar supply dapat terus berkembang.

Sumber : http://daincredible.wordpress.com

di 09.46 , 0 Comments

WISATA KONVENSI

KONVENSI
a. Arti Konvensi

Istilah konvensi pada awalnya dimengerti sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan bagi banyak orang ketika sedang berkumpul untuk suatu tujuan tertentu diantara mereka sendiri. Banyak pengusaha hotel kecil pada umumnya mempertanyakan : Apa konvensi itu?
Sebaliknya bagi mereka yang sudah berpengalaman mengelola hotel besar, istilah konvensi merupakan sebuah bisnis yang potensial bila dikaitkan dengan industri pariwisata.
Dalam diktat yang berjudul pengetahuan dasar wisata konvensi untuk perkuliahan Akademi Pariwisata Trisakti, penulis memberi batasan istilah konvensi ini sebagai berikut: Konvensi adalah pertemuan sekelompokorang yang secara bersama-sama bertukar pikiran, pengalaman dan informasi melalui pembicaraan terbuka, saling siap untuk mendengar dan didengar serta mempelajari, mendiskusikan kemudian menyimpulkan topik-topikyang dibahas dalam pertemuan dimaksud. Kelompok ini bisa terdiri dari 10 orang atau lebih.

b. Arti Konvensi Menurut UU Kepariwisataan RI
Secara lebih konkret pemerintah melalui keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 108/HM.703/MPPT-91 merumuskan : kongres, konferensi, atau konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompokorang (negarawan,usahawan, cendekiawan, dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
Selanjutnya dalam Undang-Undang Kepariwisataan Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990, Bab IV Usaha Pariwisata Bagian Kedua Usaha Jasa Pariwisata, pasal 9 ayat (1) dicantumkan jenis-jenis usaha pariwisata, seperti berikut :
a. Jasa biro perjalanan wisata
b. Jasa agen perjalanan wisata
c. Jasa pramuwisata
d. Jasa konvensi, perjalanan intensif dan pameran
e. Jasa impresariat
f. Jasa konsultan Pariwisata
g. Jasa informasi pariwisata

Sebagai tolak ukur pedoman pelaksana suatu konvensi, pemerintah indonesia mempergunakan “ Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi nomor KM.108/HM.703/MPPT-91, tentang ketentuan usaha jasa konvensi, perjalanan intensif dan pameran, bab 1, pasal 1” yang berbunyi:

a. Kongres, Konperensi atau Konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan, dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
b. Perjalanan intensif merupakan suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi mereka dalam kegiatan penyelenggaraan konvensiyang membahas perkembangan kegiatan perusahaan yang bersangkutan.
c. Pameran merupakan suatu kegiatan untuk menyebarluaskan informasi dan promosi yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi atau yang dikaitkan dengan pariwisata.
d. Usaha Jasa Konvensi, perjalanan intensif dan pameran merupakan usaha dengan kegiatan pokok memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan, dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
e. Izin Usaha adalah izin yang diberikan oleh direktur jenderal untuk menyelenggarakan usaha jasa konvensi, perjalanan intensif dan pameran.

PAMERAN SEBAGAI USAHA JASA PARIWISATA

Pameran yang dikaitkan dengan industri pariwisata, dalam bahasa inggris disebut dengan berbagai istilah, tergantung pada jenis kegiatan pameran yang diselenggarakan. Seperti contoh : exhibition, expo atau expoition, industrial show, trade fair, trade show, scientific/tehnical atau professional/scientific exhibition. Pakar pameran seperti Hale N. Tongren dan james P. Thompson, mendefenisikan :
Industrial show (pameran industri) adalah kegiatan pameran yang dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan pembuat alat-alat dan produk-produk tertentu untuk menggelar hasil karyanya bagi umum dan perusahaan lainyang berminat untuk membelinya.
Trade show (pameran dagang) adalah pameran untuk berdagang. Pembeli datang berkunjung kepameran ini untuk membeli produk demi kebutuhan sendiri atau diperjual belikan kembali dalam jumlah banyak.
Professional or scientific exhibition (pameran ilmiah atau profesional) adalah pameran yang dikaitkan dengan persidangan kelompok-kelompok profesional, guru, ilmuwan, dan mereka yang merupakan pemakai akhir (end users) dari produk atau jasa pelayanan yang digelar pada pameran ini.
Kegiatan pameran (exhibition) dalam pengertian umum adalah merupakan salah satu cara atau media penyebaran informasi, perkenalan sekaligus pemasaran suatu produk, baik bentuk gagasan maupun barang.

BAB 2
MICE

Mice adalah kegiatan konvensi, perjalanan intensif dan pameran dalam industri pariwisata.
Apa yang dimaksud dengan MICE? Secara teknis , MICE (Meeting, Incentive, Conference dan exhibition) digolongkan kedalam industri pariwisata. Dalam peritilah indonesia MICE diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan : usaha jasa konvensi, perjalanan intensif, dan pameran merupakan usaha dengan kegiatanmemberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan,dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Pada umumnya kegiatan konvensi berkaitan dengan kegiatan usaha pariwisata lain, seperti transportasi, akomodasi, hiburan, perjalanan pra- dan pasca-konferensi (pre-and post-conference tours).

MEETING

Meeting adalah istilah bahasa inggris yang berarti rapat, pertemuan atau persidangan.adalah merupakan hal yang lazim bahwa rapat, pertemuan atau persidangan ini diselenggarakan oleh kelompok orang yang tergabung dalam suatu asosiasi, perkumpulan atau perserikatan.

INCENTIVE

Istilah incentive, oleh pemerintah indonesia seperti tercantum dalam undang-undang nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, diartikan sebagai perjalanan insentif. Selanjutnya perjalanan insentif ini ditentukan kegiatan usahanya dalam surat keputusan Menparpostel nomor KM.108/HM.703/MPPT-91, bab 1 pasal 1 ayat b,yang merumuskan perjalanan insentif merupakan suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi mereka dalam kaitan penyelenggaraan konvensiyang membahas perkembangan kegiatan perusahaan yang bersangkutan.

CONFERENCE

Istilah conference diterjemahkan dengan konferensi atau konperensi dalam bahasa indonesia yang mengandung pengertian sama. Dalam kaitannya dengan MICE, surat keputusan menteri pariwisata, pos dan telekomunikasi nomor: KM.108/HM.703/MPPT-91 menyebutkan bahwa konperensi, kongres atau konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompokorang (negarawan, usahawan, dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.

EXHIBITION

Exhibition berarti pameran. Dalam kaitannya dengan industri pariwisata, pameran termasuk dalam bisnis wisata konvensi. Hal itu diatur dalam surat keputusan Menparpostel RI nomor KM.108/HM.703/MPPT-91, bab 1 pasal 1c,yang berbunyi: pameran merupakan suatu kegiatan untuk menyebarluaskan informasi dan promosi yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi atau yang ada kaitannya dengan pariwisata.

BAB 3
SIFAT DAN UKURAN WISATA KONVENSI

SIFAT KONVENSI

a. Konvensi Lokal
Pertemuan ini bersifat lokal dn diselenggarakan oleh kelompok kecil yang potensial. Kelompok tersebut bisa saja sebagai kelompok mandiri yang mempunyai organisasi dengan pedoman kerja (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), namun bersifat lokal, yakni untuk memajukan masyarakat lokal itu sendiri.

b. Konvensi Daerah
Pertemuan yang lebih besar dari konvensi lokal adalah konvensi daerah. Seperti halnya konvensi lokal, konvensi daerah ini juga bisa merupakan suatu konvensi yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah daerah atau organisasi swasta daerah yang mandiri dengan pedoman kerja (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) yang kegiatan usahanya ditujukan untuk memajukan daerah setempat.

c. Konvensi Nasional
Kegiatan penyelenggaraan konvensi nasional menjadi penting karena dihadiri oleh sejumlah besar dari konvensi-konvensi diatas. Konvensi nasional ini bisa diselenggarakan oleh pemerintah, bisa pula oleh swasta, atau bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Kegiatan penyelenggaraan ini membawa karakteristik yang berbeda dengan konvensi-konvensi tersebut diatas karena menyangkut program pertemuan yang lebih luas, membutuhkan staf pelaksana lebih banyak, peralatan fasilitas lebih lengkap, dan logistik yang berlipat ganda.
d. Konvensi Regional
Konvensi ini didasarkan pada letak geografis yakni negara-negara bertetangga yang sepakat membentuk wilayah untuk kepentingan bersama dalam banyak hal. Misalnya negara-negara di Eropa sepakat membentuk Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dan dikawasan asia tenggara membentuk Association of the South East Asian Nation (ASEAN). Dalam konteks industri pariwisata, khususnya wisata konvensi, penyelenggaraan kegiatan konvensi regional memiliki karakteristik dan warna tersendiri. Namun dalam hal-hal yang bersifat substansial mempunyai persamaan berwatak yang universal.

e. Konvensi Internasional
Sesuai dengan sifatnya yang mengglobal, konvensi internasional memang bersifat mendunia. Cakupannya adalah negara-negara yang terletak di semua benua dalam peta bumi ini.

UKURAN KONVENSI

Ukuran (size) suatu konvensi dilihat dari segi jumlah peserta yang hadir dalam persidangan konvensi. Besar kecilnya jumlah peserta dalam persidangan konvensi ini menentukan ukuran konvensi besar, sedang, atau kecil.

a. Konvensi ukuran kecil
Para perencana suatu konvensi sebaiknya harus ingat perbedaan antara suatu konvensi yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan atau korporasi dengan suatu konvensi yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi atau asosiasi. Apabila perusahaan atau korporasi mengadakan pertemuan para eksekutifnya juga organisasi atau asosiasi menyelenggarakan pertemuan para anggota dewan pimpinannya, maka persidangan ini akan dihadiri oleh jumlah peserta yang terbatas. Karena itu konvensi ukuran kecil dihadiri oleh 20-25 orang.

b. Konvensi Ukuran Sedang
Disebut ukuran sedang karena jumlah peserta yang hadir dalam persidangan tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar. Daya tampung konvensi jenis ini ialah 60 sampai 200 orang. Untuk konvensi ukuran sedang masalah ruang sidang dengan perlengkapannya sudah mulai diperhatikan secara tehnis.

c. Konvensi Ukuran Besar
Jelas sekali perbedaan antara konvensi ukuran besar dengan konvensi ukuran kecil atau sedang. Konvensi ukuran besar memiliki kebutuhan dengan skala ukuran lebih besar, lebih luas, dan lebih menyeluruh. Konvensi ukuran besar berkapasitas 200-20.000 orang atau lebih

BAB 4
PENENTUAN POKOK-POKOK KONVENSI

PENENTUAN LOKASI

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk membicarakan penentuan pokok-pokok konvensi, yaitu (1) penentuan lokasi (site), (2) penentuan jadwal (date), dan (3) penentuan anggaran sementara (budget). Dengan kata lain, yaitu membicarakan hal-hal yang menyangkut :
? Dimana kegiatan konvensi itu akan diselenggarakan
? Kapankah kegiatan konvensi itu diselenggarakan
? Berapa besar kira-kira anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan konvensi itu

Lokasi penyelenggaraan konvensi hendaknya mudah dicapai dari dan ke bandar udara, berdekatan dengan hotel-hotel tempat peserta atau delegasi menginap, terletak di pusat kota, dekat dengan kantor/instansi pemerintahan, tidak jauh dari pusat perbelanjaan, bebas dari kemacetan lalu lintas menuju lokasi penyelenggaraan konvensi.

PENENTUAN JADWAL

Berbicara tentang jadwal diselenggarakannya satu konvensi yang tetap biasanya didasarkan pada pertimbangan datangnya musim (dingin, semi, panas, gugur), iklim, cuaca, bulan, hari, tanggal, jam (pagi, siang, sore, malam) serta perhatikan hari-hari raya dan liburan.

PENYUSUN ANGGARAN SEMENTARA

Yang termasuk dalam anggaran sementara ini ialah biaya persiapan, pemasaran dan promosi, biaya operasional panitia pelaksana penyelenggara dengan komite-komite dan sub-sub komite, sewa gedung, sewa peralatan/perlengkapan, biaya sekretariat, atraksi/hiburan,dll yang dipandang perlu.
Apabila maksud dan tujuan akhir penyelenggara sebuah konvensi telah ditetapkan, program agendanya telah dipastikan, maka langkah berikutnya adalah menyusun rencana anggaran. Perencanaan anggaran ini digelar dan diawasi melalui sebuah kesepakatan yang diputuskan dalam rapat anggaran. Rapat anggaran pada dasarnya menyusun sebuah mata anggaran yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: (a) anggaran pengeluaran, (b) anggaran pendapatan, dan (c) lajur neraca (spreadsheet). Atas dasar ini perancang penyelenggaraan konvensi dapat memantau keadaan keuangan persidangan konvensi setiap saat, serta dapat mengawasi dengan baik posisi keuangannya.

BAB 5
ORGANISASI ATAU ASOSIASI YANG BIASA MENYELENGGARAKAN PERTEMUAN

BERBAGAI MACAM ORGANISASI ATAU ASOSIASI

Dalam kaitan dengan wisata konvensi, aneka ragam organisasi ini disederhanakan kelompok jenisnya, dipilah-pilah dengan maksud memudahkan pengaturannya bila suatu organisasi atau asosiasi hendak menyelenggarakan kegiatan termasuk dalam kategori MICE. Berdasarkan penelitian yang ada, organisasi atau asosiasi biasanya menyelenggarakan pertemuan-pertemuan di properti gedung pusat konvensi, balai sidang atau hotel menengah dan besar. Pada garis besarnya: (1) pertemuan jenis asosiasi, (2) pertemuan perusahaan atau korporasi, (3) eksibisi dan pameran dagang.

ORGANISASI ATAU ASOSIASI YANG MENYELENGGARAKAN PERTEMUAN

a. Asosiasi Profesi (Professional Association)
Ada kalanya asosiasi-asosiasi ini bergabung dalam satu koalisi dengan asosiasi lain yang mempunyai kegiatan professional anggota-anggotanya sama atau sejenis, atau sama tujuannya. Untuk itu mereka menyelenggarakan pertemuan, konperensi atau pameran bersama-sama ,tidak saja dalam skla nasional tetapi juga dalam skala internasional.
Pada umumnya jenis-jenis persidangan yang diselenggarakan sebuah asosiasi profesi adalah :
? Rapat pimpinan (boards of directors meeting)
? Musyawarah akbar (General assembly)
? Kegiatan pendidikan (Education meeting) seperti seminar dan lokakarya
? Konperensi daerah (regional meeting).
? Rapat-rapat lain (other meetings)

b. Organisasi Ilmiah (Scientific Organization)
Suatu organisasi ilmiah yang bergerak dibidang kedokteran sudah barang tentu membutuhkan fasilitas yang berbeda dengan kebutuhan fasilitas kegiatan penyelenggaraan sidang konvensi asosiasi profesi lain. Peralatan dan perlengkapan untuk sidang yang mempresentasikan makalah tentang kesehatan oleh pakar kedokteran membutuhkan sarana model laboraturium, perangkat audiovisual khusus, televisi closed circuit, fasilitas video tape, peralatan demo bedah penemuan terakhir dan sebagainya.

c. Perhimpunan Pendidikan (Educational Organization)
Sesuai dengan nama yang disandangnya , organisasi ini memusatkan kegiatannya pada masalah pendidikan, baik itu pendidikan formal, non formal, pelatihan maupun kursus-kursus, yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas intelektual, kemahiran, ketrampilan, dan professionalisme sumber daya manusia, yang siap untuk bekerja dan berkarya.
PCO harus jeli melihat dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan mereka yang lain seperti penyelenggaraan seminar, lokakarya, diskusi panel, dsb mereka dengan berbagai kemudahan. Kemudahan tersebut antara lain, memberi diskon atas sewa kamar, ruang sidang, dan menu hidangan murah tanpa menurunkan mutunya.
Dan masih banyak organisasi atau asosiasi lain yang menyelenggarakan pertemuan seperti Perserikatan buruh (Labour Union), Organisasi Keagamaan (Religious Organization), Perhimpunan Suku-suku (Ethnic Organization), Perhimpunan Persaudaraan (Fraternal Association).

BAB 6
RUANG LINGKUP ORGANISASI PENYELENGGARAAN KONVENSI

Ruang lingkup dan struktur organisasi penyelenggaraan konvensi di indonesia dilengkapi dengan komponen bangunan struktur organisasi. Direktorat bina usaha jasa pariwisata, direktorat jendral pariwisata departemen pariwisata, pos dan telekomunikasi telah menerbitkan buku petunjuk tentang hal itu. Dibawah ini adalah ringkasan petunjuk yang dimaksud:

PANITIA PENGARAH (Steering Committee = SC)

Panitia pengarah dapat terdiri dari beberapa orang, yang diberi wewenang oleh intansi pemerintah, organisasi, asosiasi atau korporasi yang berniat untuk menyelenggarakan persidangan konvensi, konperensi, atau kongres. Wewenang ini meliputi pengarahan, nasihat, atau petunjuk bagi suatu panitia yang disebut panitia pelaksana.

PANITIA PELAKSANA (Organizing Committee = OC)

Panitia pelaksana adalah suatu komite yang dibentuk oleh panitia pengarah dengan tugas-tugas untuk melaksanakan suatu konvensi, konperensi atau kongres. Panitia pelaksana ini terdiri dari beberapa orang menurut besar kecilnya konvensi serta kebutuhan persidangan dengan berbagai perangkatnya demi memperlancar tugas-tugasnya, panitia pelaksana melengkapi diriny dengan sekretariat dan sub-sub komite menurut kebutuhan, antara lain:
a. Sekretariat
Membutuhkan sebuah kantor sebagai sentra kegiatan. Sekretariat memperlancar urusan-urusn administrasi dan keuangan, komunikasi dan informasi, rapat-rapat panitia pelaksana, registrasi dan akomodasi peserta konvensi, konperensi atau kongres.
Selain sekretariat, panitia pelaksana konvensi, konperensi atau kongres dibantu oleh sub-sub komite sesuai kebutuhan besar kecilnya kegiatan persiapan, antara lain:
? Sub komite penyelenggaraan konvensi
? Sub komite promosi dan publisitas
? Sub komite protokol dan visa
? Sub komite keamanan
? Sub komite program sosial
? Sub komite keuangan
? Sub komite program tehnis
? Sub komite pameran

PENYELENGGARA KONVENSI PROFESSIONAL
( Professional Convention Organizer = PCO)

Apa yang dimaksud dengan PCO? Menurut peraturan pemerintah professional convention organizer (PCO) adalah usaha jasa konvensi, perjalanan intensif dan pameran yang merupakan usaha dengan kegiatan pokok memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang/negarawan, usahawan, cendekiawan dan sebagainya untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.

PENYELENGGARA PAMERAN PROFESSIONAL
(Professional Exhibition Organizer = PEO)

Menurut peraturan pemerintah, professional exhibition organizer (PEO) adalah suatu badan hukum atau perorangan/sekelompok orang yang tugasnya merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penyelenggaraan suatu pameran secara professional.

PENDUKUNG (Sponsor)

Terselenggaranya program kegiatan MICE ditentukan adanya dukungan dana, dalam pelaksanaan sebuah pameran biasanya selalu ada orang atau kelompok yang bersedia sebagai sponsor. Sponsor itu bisa sebagai badan usaha, perusahaan, organisasi, perserikatan, instansi pemerintah dan/atau perorangan yang ikut mendukung dalam bentuk dana (uang), produk, undangan santap siang/malam, sebagian biaya transportasi, paket hadiah, tiket/voucher, buku tabungan, dan sebagainya. Sebagai imbalannya para sponsor memperoleh fasilitas untuk mempromosikan produk atau kegiatan usaha masing-masing selama penyelenggaraan MICE berlangsung.

PERANCANG PERSIDANGAN (Meeting Planner)

Pada dasarnya tugas yang diemban oleh perancang persidangan adalah membuat rancangan secara rinci perihal lokasi, peserta, jenis dan ukuran persidangan karena itu perancang ini bisa digolongkan dalam tugas penjualan dan pemasaran (sales & marketing) yang sanggup menangani soal-soal konvensi dan komperensi.

MANAJER PERSIDANGAN (Meeting Manager)

Sebuah properti, apakah itu pusat konvensi, balai sidang atau hotel, harus memiliki seorang manajer persidangan yang khusus bertugas mengurus berbagai jenis persidangan, setingkat dengan manajer-manajer lainnya dan senantiasa bekerja sama dengan mereka.

PERANCANG DEKORASI PESTA (Party Decorating Planner)

Bagi perancang dekorasi, kegiatannya yang paling menonjol dalam kaitannya dengan penyelenggaraan persidangan adalah pagelaran hiburan. Kegiatan-kegiatan ini banyak sekali terkait dengan keahlian menata dekorasi ruangan dan lingkungan tempat dilangsungkannya pagelaran hiburan ini.
MANAJER PELAYANAN KONVENSI
(Convention Service Manager)

Manajer ini harus mempelajari pengaturan ruangan untuk berbagai peristiwa, antara lain untuk sidang, pesta makan, dansa, hiburan atau pertunjukan dan sebagainya, termasuk pelayanan VIP, press room, keadaan darurat, tehnologi persidangan. Sebagai pelayan dia harus peduli pada hal-hal yang paling kecil demi kepuasan para pelanggan. Ia harus peduli akan keberhasilan toilet, air, asbak, parkir, bar, banquet, telepon, dan hal-hal kecil yang menyangkut pelayanan (service).

KOORDINATOR PERSIDANGAN (Meeting Coordinator)

Seorang koordinator persidangan diharapkan mempunyai gambaran jelas perihal persoalan-persoalan berikut:
? Siapa penyelenggara konvensi (asosiasi atau korporasi) ?
? Mengapa mereka ingin menyelenggarakan konvensi?
? Kapan mereka hendak bersidang?
? Mengapa persidangan mereka ini potensial?
? Darimana asal mulanya sumber pemasaran persidangan ini?

Seorang koordinator persidangan adalah orang yang menguasai koordinasi kerja pada saat pra-konvensi, selama persidangan konvensi, pasca-konvensi, dan evaluasi akhir konvensi.

BAB 7
DARMAWISATA UNTUK KONVENSI

DARMAWISATA PRA-KONVENSI (Pre-Convention Tours)

Darmawisata pra-konvensi ditujukan bagi para peserta konvensi yang tiba lebih dahulu sebelum sidang dimulai. Darmawisata ini diadakan untuk mengunjungi obyek wisata disekitar lokasi persidangan (idealnya dalam radius 50 km)

DARMAWISATA PASCA KONVENSI
(Post-Convention Tours)

Darmawisata ini diadakan setelah persidangan konvensi usai. Darmawisata pasca konvensi ini diusahakan untuk mengunjungi tempat-tempat obyek wisata yang lebih jauh dari lokasi diselenggarakannya persidangan konvensi, dengan maksud memperkenalkan keindahan alam dan hasil karya manusia negeri tuan rumah, yang dipandang bermanfaat bagi peserta konvensi maupun bagi penyelenggara konvensi itu sendiri.

DARMAWISATA SOSIAL (Ladies Programs)

Darmawisata sosial diselenggarakan bagi istri-istri dan anak-anak yang tidak ikut terlibat dalam sidang-sidang konvensi tetapi bersama suami mereka yang memang datng berperan aktiv dalam kegiatan persidangan konvensi. Darmawisata ini diatur sedemikian rupa, sehingga para istri dan anak-anak mereka merasa puas dengan tidak mengganggu kegiatan para suami yag sibuk dengan berbagai aktivitas dalam konvensi.

KUNJUNGAN RESMI (Official Events)

Kunjungan resmi ini dilakukan oleh peserta konvensi kepada pejabat tinggi pemerintahan, tokoh-tokoh masyarakat dan mereka yang patut dihormati. Kunjungan resmi, sebagai kunjungan kehormatan, ini dimaksudkan untuk bertatap muka, bertukar pikiran serta mempererat persaudaraan.

KUNJUNGAN TEHNOLOGI (Tehnical Visits)

Kunjungan tehnologi ini diadakan khusus untuk para delegasi. Sasaran kunjungannya ialah pabrik-pabrik, institut tehnologi, proyek percontohan, instalasi-instalasi tenaga listrik, energi dan nuklir, galangan pembuatan kapal, pabrik kereta api dan pesawat udara, dan sebagainya, dimana para peserta konvensi akan memperoleh gambaran kemajuan negeri tuan rumah dalam hal ilmu pengetahuan dan tehnologi.

BAB 8
PENGERTIAN ANATOMI KONVENSI

PESERTA/DELEGASI (Participant/Delegates)

Peserta atau delegasi adalah utusan yang memperoleh kuasa) dari badan, lembaga, instansi pemerintah, asosiasi, perusahaan, korporasi, atau pribadi yang memperoleh undangan. Sebagai urusan resmi yang bersangkutan harus terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran dan biaya pendaftaran.

a. Yang Menyertai (Accompanying Persons)
yang tergolong sebagai pendamping peserta atau delegasi biasanya ialah wakil, sekretaris, nara sumber atau staf ahli, juru bicara atau penterjemah, dan yang dipandang perlu. Direktorat Jendral Pariwisata, Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi RI menyebutnya “ “accompanying person, adalah pendamping peserta yang dapat terdiri dari istri, anak, keluarga atau staf dari peserta konperensi.

b. Istri atau Suami (Spouse)
Menurut Direktorat Jendral Pariwisata, Deparpostel RI : “ Spouse adalah istri-istri dari para peserta konperensi yang turut serta mendampingi dalam suatu kegiatan konperensi.

INVITASI/PENAWARAN (Bidding)

Invitasi atau Bidding adalah suatu penawaran untuk menjad tuan rumah penyelenggaraan konvensi. Penawaran diwijudkan dalam suatu bentuk dokumen Bidding, berupa proposal yang isinya mengandung kesediaan dan kesanggupan untuk menyelenggarakan konvensi yang dimaksud.
DOKUMENTASI (Proceedings)

Dokumentasi adalah laporan lengkap proses jalanyya sidang mulai dari persiapan persidangan dan hasil akhir persidangan konvensi yang dikompilasi dengan data data akurat secara professional.

PESERTA PAMERAN (Exhibitor)

Golongan peserta pameran yang terkait dengan kegiatan persidangan konvensi ini adalah asosiasi, badan usaha atau korporasi, atau mungkin perorangan yang berminat untuk ambil bagian dalam menggelar pameran dan menyerahkan pelaksanaan serta penyelenggaraan pameran ini kepada ahlinya, yaitu penyelenggaraan pameran professional, professional exhibition organizer (PEO)

PEMASOK KONVENSI (Convention Suppliers)

Untuk menyelenggarakan persidangan (meeting) dan/atau pameran (exhibition) betapa pun sederhana dan kecilnya ukuran ruang lingkupnya kiranya membutuhkan tim kerja. Apalagi kalau kerja itu berskala besar dan mewah, tentu lebih membutuhkan tim kerja yang lebih spesialis.
Ada banyak pilihan untuk lokasi yang termasuk kelompok pemasok konvensi disektor akomodasi, yaitu:
? Hotel
? Resort
? Pusat konvensi
? Universitas
? Balai sidang
? Pekan raya
? Kapal pesiar

TUAN RUMAH (Host Country)

Tuan rumah adalah negara atau daerah tempat berlangsungnya persidangan konvensi dengan kondisi dan situasi terjaminnya 3 S (safety, security, satisfaction).
Bila suatu negara berkeinginan menjadi tuan rumah persidangan konvensi yang berskala internasional, suatu prosedur yang telah disepakati harus ditempuh sepatutnya.
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan suatu persidangan konvensi berskala internasional, berbagai hal penting diperhatikan sungguh-sungguh, yakni:
? Faktor politik: pemerintah memegang peranan penting sepanjang niatnya bersungguh-sungguh memajukan wisata konvensi.
? Faktor ekonomi dan sosial: sangat mempengaruhi kondisi dan iklim pembangunan dan pengembangan wisata konvensi.
? Faktor fasilitas dan kemudahan: seperti pembangunan hotel baru dengan perangkat tehnologi canggih.
? Faktor aksebilitas : pembangunan bandar udara bagi pesawat-pesawat penerbangan internasional.
? Faktor finansial : dapat meyakinkan masyarakat setempat bahwa destinasi kawasan konvensi ini benar-benar mampu menambah penghasilan.
? Faktor masyarakat : adat istiadat, sejarah, seni budaya masyarakat setempat merupakan daya tarik yang dimiliki destinasi kawasan wisata konvensi.
? Faktor keamanan: mala petaka yang timbul dari alam, serta huru hara, kejahatan mendatangkan efek negatif bagi minat luar negri untuk datang ke penyelenggaraan konvensi.
? Faktor partership: penting dalam penyelenggaraan kegiatan wisata konvensi dengan pihak luar.

BAB 9
JENIS-JENIS PERSIDANGAN PERUSAHAAN & KORPORASI (Company & Corporate Meetings)

PERSIDANGAN PENJUALAN DAN PEMASARAN
(SALES MARKETING MEETINGS)

Produk sebagai barang-barang yang akan dipasarkan harus memiliki berbagai persyaratan yang umum adalah menyangkut:
? Harga
? Kualitas
? Kemasan
? Bentuk
? Label
? Ukuran
? Dekorasi

Pembahasan selanjutnya adalah mengenai alat perangkat untuk mengatur arus barang, produk maupun jasa pelayanan yang dijual, agar mengalir ke pemakai, pembeli dan pelanggan yang membutuhkannya melalui metode pendistribusian sampai kepenjualan.
Program pemasaran dimaksud diatas diawali dengan:
1. merumuskan strategi yang terencana
2. menetapkan sasaran
3. mengalokasikan sumber
4. membuat penilaian
5. upaya meraih kembali konsumen
6. mengevaluasi hasil akhir
PERSIDANGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
(Educational & Training Meetings)

Organisasi yang mengkhususkan diri dalam mesalah-masalah pendidikan dan pelatihan, seperti educational Association, dimana tergabungnya para pendidik, administratur sekolah, guru, dosen, profesor, dll juga tidak tinggal diam. Mereka menyelenggarakan persidangan pendidikan dan pelatihan pada waktu musim liburan. Lamanya lebih kurang 5 hari . pada kegiatan seminar dan lokakarya yang diikuti lebih kurang 50 orang. Peserta mempelajari secara langsung liku-liku kerja tehnis yang baru, produk yang baru, aplikasi tren industri yang baru yang langsung berakibat pada pekerjaan mereka sehari-hari dilapangan.

PERSIDANGAN PEMEGANG SAHAM
(Shareholder Meetings)

Rapat tahunan diselenggarakan untuk segenap anggota dengan acara:
1. menginformasikan posisi bisnis perusahaan
2. melaporkan perencanaan untuk tahun berikutnya
3. membicarakan problem-problem yang dihadapi untuk mencari pemecahan dan jalan keluarnya
4. memilih pengurus pengganti kalau ada yang mengundurkan diri, meninggal atau terkena sanksi atas pelanggaran terhadap AD/ART

PERSIDANGAN DITRIBUTOR DAN AGEN
(Distributor & Agent Meetings)

Atas nama perusahaan korporasi dan mewakili para pengecer yang langsung menjual produk kepada konsumen, distributor dan agen bergerak mempromosikan produk yang dipasarkan dengan motivasi kinerja penjualan yang lebih besar. Untuk itu, para distributor dan agen menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain:
1. menyelenggarakan pameran dagang
2. menyelenggarakan konperensi pers
3. mengadakan negosiasi pendirian cabang
4. mempertahankan hubungan bisnis
5. menandatangani kontrak-kontrak penjualan
6. meningkatkan promosi pemasaran
7. memberi masukan dalam bentuk proposal
8. memberi saran kekantor

PERSIDANGAN INTENSIF (Incentive Meetings)

Pokok soal yang dibahas dalam persidangan insentif ini adalah upaya membentuk suatu motivasi sistematik dalam strategi pemasaran perusahaan korporasi demi meraih keuntungan yang maksimal, kepuasan tertinggi bagi pelanggan maupun karyawan, serta sukses besar dalam persaingan terbuka pasar bebas.

Bab 10
BIDDING PENAWARAN PENYELENGGARAAN MICE

Setiap asosiasi perusahaan, badan, lembaga atau instansi mana pun jika menyelenggarakan kegiatan MICE diharuskan melalui persyaratan bidding oleh pemerintah republik Indonesia.Arti bidding di sini ialah invitasi,undangan penawaran penyelenggaraan MICEoleh penyelenggara sebagai tuan rumah.
Direktorat jendreal pariwisata menerbitkan persyaratan bidding sebagai berikut:
1. Harus mengetahui siapa pengambil keputusan dari penyelanggara MICE dengan mengajukan bidding
2. Documen bidding harus mengandung:
- surat pengantar sponsor
- pesan pejabat terkait penyelenggara MICE tersebut
- Keterangan perihal penyelenggara MICE yang tersedia
- Perkiraan biaya,program-program dalam penyelenggaraan MICE
3. Bila bidding di setujui maka dibentuklah komite pengarah
- Perusahaan penerbangan
- Pejabat Pariwisata
- Bro konvensi
- Konsultan professional
4. Rincian maksud dan tujuan MICE
- Perkiraan jumlah perserta
- Susunan acara keseluruhan
- Penentu lokasi
- Penyusunan anggaran sementara
5. Pembentukan komite nasional

ASPEK-ASPEK BIDDING
1. Aspek umum
2. Aspek Teknis
3. Aspek transportasi
4. Apek organisasi
5. aspek financial

Bidding harus dilandasi oleh strategi yang menempatkan posisi destinasi kawasan wisata konvensi dalam skala nasional dan internasional yang di catat oleh PCO. PCO adalah organisasi spesialis ahli dalam perencanaan penyelenggaraan konvensi.
Hal yang utama perlu diketahui PCO adalah Tujuan dan sasaran konvensi yang bakal ditangani.Hal yang menyangkut tujuan dan sasaran adalah :
1. Ruang lingkup konvensi
2. pimpinan panitia
3. Apresiasi internasional
4. para delegasi
5. sector ekonomi terkait
6. Kota,kawasan,negeri yang bersangkutan

Kalau tujuan dan sasaran sudah diketahui secara garis besarnya maka prosedur dan metodenya adalah:
1. Maksud dan tujuan persidangan
- tukar menukar pengalaman
- mencari solusi
- mencari publisitas
- transfer pengetahuan dan keterampilan
2. Badan pemraksa nasional dan inernasioanal
- yang bertanggung jawab
- keputusan ilmiah
- keputusaan politik
- biaya tanggung jawab siapa
3. Komposisi perserta
- peserta aktif
- non- angota
- pesserta yang diundang
- VIP
- Pres
- Peserta teknis dan staf
- Jumlah keseluruhannya
4. Segmrentasi pasar
- usia
- jenis kelamin
- status sosial
- sendiri
- asal kebangsaan
- profesi
- motivasi
5. Tata persidangan
- tata letak persidangan
- jumlah hari lama persidangan
- struktur persidangan
- jumlah kamar
- jumlah ruang
- siding pleno
- seminar
- komunikasi bebas
- fasilitas pameran
6. Bahasa resmi persidangan
- surat menyurat
- publikasi
- tanda-tanda
- staf
7. Pembicara ahli yang diundang
- biaya perjalanan pulang pergi
- akomodasi hotel
- honor profesi
- biaya konvensi
8. Venue persidangan
- infrastruktur teknis persidangan disesuaikan atas kebutuhan tata persidangan
9. Jenis pameran
- pameran ilmiah
- Pameran teknik
- Pameran komersial
- Pameran khusus
10. Kegiatan sosial
- malam seni dan budaya
- Pesta selamat berpisah
- -upacara penmbukaan dan resepsi
- santap siang dalam sesi persidangan
- darmawisata untuk istri dan anak
11. Pres
- konperensi pers
- sewa wartawan
- news leter
- wawancara pembicara dan tokoh
12. Materi tercetak
- tanda data
- pengumuman perdana
- program sementara
- program final
- note book
- catalog pameran
- jurnal konvensi
- poster
- voucher
- undangan
- menu
- sertifikat
13. Sekretariat
Berkerja menurut sistem dan metode yang telah ditetapkan di kantor secretariat PCO,jadwal dan volume kerja diteliti dengan cermat

KESIMPULAN UMUM
PCO harus merumuskan tujuan dan sasaran kegiatan persidangan yang diinginkan konvener dengan rincian program yan wajardan anggaran biaya yang pantas dan seimbang

BAB 11
ANGGARAN BELANJA PERSIDANGAN KONVENSI

Pengaruh Dan Makna Angaran
Angaran belanja sebuah persidangan konvensi adalah semua biaya yang dipersiapkan sebagai anggaran belanja,uang tunai, tagihan, pendapatan,dan pengeluaran ,baik yang teah ditertapkan maupun yang dimasukkan dalam kategori sebagai variable.

Prosedur dan Pengadaan Anggaran
Perusahan atau korporasi yang telah beberapa kali menyelenggarakan kegiatan persidangan konvensi dapat melakukan pembayaran secara penuh dan tuntas di kemudian hari. Hal ini terjadi sebagai wujud relasi yang saling mempercayai. Karena itu masalah deposit tidak lagi menjadi pembicaraan penting.

Hal-hal yang sering muncul sebagai masalh adalah tagihan yang dierbolehkan untuk tamu VIP seperti telepon jarak jauh dan pengeluaran isidentilbagi mereka yang ditanggung oleh convener.Tetapi apabila dinformasikan terlebih dahulu dikantor depan agar diketahui secara umum hal itu tidk akan menjadi masalah.

Spesifikasi Anggaran
Pola penyusunan spesifikasi anggaran ini pada garis besarnya adalah pola yang telah diterapkan oleh (IAPCO) Internasioanal Asociationof professional congress organizer yang mempunyai pengalaman luas dalam soal manajemen keuangan dan aspek konvensi.Pola ini juga merupakan maklah dipresentasikan dalam seminar loka karya dan persidangan pendadikan dan pelatihan IAPCO yang di selengarakan secara periodikbagi kepentingan anggota-angotanya

BAB 12
PROMOSI DAN PEMASARAN WISATA KONVENSI

Sejak tahun 1980 an perkembangan industripariwisata konvensi dirasakan mengalami kemajuan, dengan makin meningkatnya keinginan dan kebutuhan asosiasi dan perusahan korporasi ini,maka makin meningkat pula kebutuhan akan produk dasn jasa pelayanan bisnis industri ini.sesuai perkembangan dan kemajuan yang di alami

Mengenali Keinginan dan Membutuhkan Pelanggan
Strategi promosi dan pemasaran yang paling mendasar adalah kinerja yang efisien,efektif dan professional.

Disinilah perlu ada suatu strategi yang merancang produk dan jasa pelayanan konvensi yang sesuai dengan hasrat pelanggan yang berniat untuk berpartisipasi dalam kegiatan konvensi dimaksud.Strategi Promosi dan pemasaran berfungsi untuk mengatur cara pelaksanaan teknik-teknik promosi dan pemasaran yang tepat .Teknik pendekatan yang tepat menjadi sangat menarik dan efektif dan mampu merangsang dan mendorong terjadinya penjualan,apabila:
1. pemasaran program konvensi merinci segala sesuatunya kepada perserta delegasi dengan jelas dan tepat
2. menjual nilai lebi dari program konvensi yang di gelar
3. menjual produk dan jasa pelayanan persidangan konvensi
4. menjual kelengkaan atribut tempat persidangan konvensi

Memperkenalkan Produk Dan Jasa Pelayanan Konvensi

Ada dua segi yang harus diperhatikan oleh seorang professional convention organizer (PCO).Pertama dia harus menarik peserta konvensi sebanyak-banyak nya dengan merancang biaya dan tenaga sehemat-hmatnya dengan hasil, yang semaksimal mungkin.Kedua,dia harus peuli dengan maksud dan tujuan persidangan konvensi yang memberi pengalaman berharga bagi para delegasi yang ahdir dalam arti yang seluas-luasnya.Karena itu sejak awal seorang PCO harus tahu dua hal pokok yaitu Pertama tentang anggaran dan jumlah peserta delegasi yang diharapkan hadir.Kedua tujuan persidangan konvensi yang sesungguhnya.Pertanyaan-Pertanyaan di bawah ini bisa membantu PCO unutk mengetahui tujuan sebuah konvensi:
1. Apa maksud tujuan menyelenggarakan kegiatan persidangan konvensi ini?
2. Apa format dan temanya?
3. Siapa saja yang diundang?
4. Berapa jumlah delegasi peserta yang diharapkan?
5. Apakah jumlah ini penting?
6. Kelompok-kelompok yang ditargetkan untuk datang?

MEMPERTEMUKAN KEINGINAN
DAN KEBUTUHAN PELANGGAN

Langkah awal adalah menyusun rencana pemasaran untuk memperluas pemahaman maksud kegiatan persidangan konvensi.Konsep pemasaran ini dilandasi dengan suatu rumusan yang disebut AIDA yaitu Attention (Perhatian),Interest (Ketertarikan),Desire (Keinginan) dan Action (Tindakan).Akronim AIDA ini secara singkat dimaksudkan,bagaimana menarik Perhatian calon pelanggan,sehingga calon pelanggan merasa Tertarik.
Konsp ini diuraikan secara singkat sbagai berikut :
- Produk adalah destinasi persidangan konvensi dengan sumber kelengkapan serta fasilitas terkait,
- Harga meliputi seluruh kegiatan persidangan konvenmsi (sewa ruangan persidangan,kamar hoteluntuk delegasi,dekorasi,biaya transportasi),
- Kemasan adalah nilai harga keseluruhan paket konvensi dihitung per orang (adakalanya sewa ruangan persidangan diberikan secara gratis kepada pngambil keputusan = decision maker),
- Tempat adalah pusat seluruh kegiatan yang dipergunakan oleh PCO untuk keperluan planggan dan calon pelanggan berminat,
- Perencanaan adalah proses strategis untuk menganalisis pemasaran dalam keseluruhannya
- Promosi adalah sarana komunikasi seluruh informasi perihal destinasi kegiatan persidangan konvensi beserta produk dan jasa pelayanannya,
- Purna-jual adalah hubungan berkesinambungan perihal persidangan konvensi atau kunjungan yang dipandang perlu dengan tujuan membina relasi positif diantara para pelanggan tentang produk dan jasa pelayanan kegiatan persidangan konvensi
- Prospek adalah pelanggan-pelanggan di masa dating yang perlu memiliki gambaran positif tentang destinasi persidangan konvensi dengan produk dan jasa pelayanannya yang kompetitif meyakinkan,
- Karyawan (yang disebut People)adalah mereka yang bekerja diantara produk dan jasa pelayanan dan pelanggan/calon pelanggan dan berada di segmen-segmen kegiatan persidangan konvensi (staf PCO) sebagai tenaga yang diperbantukan,pusat konvensi,manajer konvensi dan sebagainya.

MEMASARKAN ACARA PERSIDANGAN KONVENSI

Dibawah ini 5 sebagai pertanyaan utama dari 24 pertanyaan tersebut yang disajikan.Hasilnya dikompilasi menjadi pedoman dalam pelaksanannya.Pertanyaan-pertanyaan dimaksud adalah :
a. Bilakah Anda memutuskan untuk hadir dalam Konvensi ?
- Setahun yang lalu,
- Enam bulan yang lalu
- Tiga bulan yang lalu
- Kurang dari 3 bulan yang lalu.
b. b.Bagaimana Anda dapat mengetahui untuk pertama kalinya tentang Konvensi ini?
- Dari informasi lewat pos
- Dari teman dan kerabat kerja
- Dari persidangan terdahulu
- Dari majalah profesi
- Dari poster dan materi cetak lainnya
c. Apa yang menyebabkan Anda untuk hadir?
- Lokasi (site)
- Program
- Presentasi Makalah
- Saya selalu hadir
- Alasan-alasan lain
d. Berapa lama Anda tinggal selama Konvensi berlangsung?
- Kurang dari lamanta konvensi
- Selama konvensi berlangsung
- Hari melebihi berlangsungnya konvensi
- Lebih dari 3 hari.
e. Berapa orang yang menyrtai (accompanying person)?
- Tidak ada
- Seorang
- Dua atau lebih.

Bab 13
LINGKUNGAN INDUSTRI WISATA KONVENSI

Kegiatan penyleggaraan wisata konvensi melibatkan banyak segmen industri yang berdivervisikasi sangat luas dengan kegiatan sangat luas dengan kegiatan bisnisnya yang beraneka ragam.”Kerja Besar” program suatu konvensi internasional tidak bias ditangani oleh seorang saja,melainkan harus bekerja sama dengan orang lain yang kegiatan bisnisnya berada di segmen-segmen bidang lain yang berbeda-beda.

LOKASI TEMPAT PERSIDANGAN KONVENSI
(Venues of the Convention)

- gedung pusat konvensi (Convention Center)
- balai kota (town hall)
- pekan raya (trade fairs)
- hotel pegunungan/pantai (resort hotels)
- hotel pinggir kota (suburban hotels)
- kapal pesiar (cruise ships)

Menentukan lokasi (site) kegiatan persidangan konvensi harus melalui pertimbangan pilihan.Pertimbangan itu menyangkut ukuran,sifat,danjenis kegiatan program yang hendak diselenggarakan.
PUSAT-PUSAT USAHA KONVENSI
(Convention Management Centers)

- Biro Konvensi (convention Bureaus)
- Organisasi Penyelenggara konvensi Profesional (Professional Convention Organizers =PCO)
- Perancang Persidangan Swakarsa (Independent Meeting Planners)
- Usaha Pengelola Asosisasi (Assiciation Management Companies)
- Usaha Kawasan Wisata (Destination Management Companies)
- Wisma Perjalanan Insentive (Incentive Travel House)

Adalah merupakan hal yang mendasar bahwa usaha-usaha wisata konvensi bekerja atas prinsip-prinsip yang sama dengan usaha destinasi kawasan wisata dan usaha-usaha lain speerti tersebut di atas.

PUSAT-PUSAT USAHA PAMERAN
(Exhebition Managemen Centres)

- Organisasi Adilaksa Pameran
- Usaha Pameran Dagang
- Usaha Pameran Ilmiah
- Usaha Pekan Raya
- Asosiasin Desainer& Produser pameran
Baik penyelenggara pameran maupun peserta pameran yang mewakili perusahaan koorporasi yang membuat produk barang serta jasa pelayanan.

USAHA ANGKUTAN (Transportasi Companies)

- Perusahaan penerbangan Komersial
- Perusahaan Bus Wisata
- perusahaan Sewa Mobil
- Perusahaan Kereta Api
- Perusahaan Taksi

Unsur eksebilitas transportasi merupakan salah satu syarat penting bagi segmen komponen industri pariwisata, termasuk wisata konvensi tentunya.

ORGANISASI-ORGANISASI NASIONAL
- Organisasi Pariwisata Nasional
- Asosiasi Perjalanan Wisata Nasional
- Asosiasi hotel& Rumah Makan nasional
- Asosiasi Penerbangan Nasional
- Pusat Informasi Wisatawan
Data di atas merupakan petunjuk betapa banyaknya asosiasi atau perhimpunan nasional yang bergerak dari berbagai segmen indiustri pariwisata.

USAHA AKOMODASI DAN MAKAN-MINUM
Perusahaan akomodasi termasuk didalamnya:Hotel ,Apartemen,Rumah Penginapan,Motel,Peristirahatan,Bungalow ,vila,Rumah tamu,Pondok dan lain-lain.

USAHA MAKAN DAN MINUM (FOOD AND BEVERAGE)
Restaurant, rumah makan, catering caffee shop, cabana, pub, café, bir & minuman ringan, kopi, teh, air mineral, minuman keras, minuman tradisional.

USAHA JASA WISATA
- Biro Perjalanan Wisata (travel Bureaus)
- Klub Selancar(surving club)
- Klub Arung Jeram(Rafting club)
- klub Balap Mobil(Motor Circuit Club)
- Biro perjalanan wisata induk(travel wholesalers)
Perancang perjalanan diharapkan agar senantiasa jeli dalam mencari peluang dan celah untuk menciptakan perjalanan insentif.

PERHIMPUNAN DAN ORGANISASI INTERNASIONAL
(internasional asaosiation& organization)
- Organisasi Pariwisata Dunia (WTO)
- Asosiasi Perjalanan Wisata Pasifik –Asia (PATA)
- Asosiasi Hotel Dan Restaurant Internasional (IHRA)
- Asosiasi Pengelola Konvensi Adilaksana (PCMA)

PUSAT-PUSAT PERBELANJAAN (shoping centers)
- Perusahaan Aneka Kembang
- Pusat Seni rupa dan Seni Lukis
- Pusat Kerajinan Emas Dan Perak
- Perancang dan peragaan busana
- Pusat mebel dan perabot rumah

PUSAT-PUSAT HIBURAN DAN REKREASI
- Taman hiburan
- Taman ria
- Sanggar seni dan budaya
- Kebun Binatang
- Museum
- Pagelaran Seni Pentas

PERBANKAN DAN USAHA JASA TAMBAHAN
- Usaha –Usaha Bank
- Kartu Kredit
- Cek Perjalanan
- Asuransi Perjalanan
- Penukaran Uang Asing

BAB 14
SEBUAH HOTEL KONVENSI
(A CONVENTION HOTEL)

Seorang peneliti menyimpulkan bahwa penggarapan wisata konvensi MICE di Indonesia selama ini belum maksimal.

MATA RANTAI HOTEL
Mata rantai hotel yang lain yaitu Ritc Calton,Ramada adalah termasuk kelompok mariot.Bass Hotel & Resorts memiliki inter continental,Holiday inn dan Crown Plaza.
Begitu hebatnya berpacu dalam merebut kekuasaan diantara hotel-hotel raksasa ini,timbul pertanyaan, apa arti kompetisi hotel tersebut bagi para pemakai jasa hotel?Kompetisi tersebut kiranya akn berdampak menguntunkan bagi pelanggan, entah sebagai tamu individual maupun tamu rombongan atu kelompok bisnis yang ingin menyelenggarakan persidangan konmvensi,perjalanan insentif atau pameran.

VENUES WISATA KONVENSI
Ada dua persoalan bila dikaitkan dengan program kegiatan wisata konvensi di Indonesia yaitu:
1. Bisnis MICE di Indonesia belum maksimal,karena kurangnya tenaga professional yang sangup menanganinya
2. Mata rantai kelompok hotel anak negriu belum cukup kuat memiliki persepsi perihal peraihan pelanggan yang bergerak di sector bisnis MICE nasional dan internasional,keduanya perlu mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak-pihak yang benar-benar terlibat di sector bisnis MICE.

HOTEL KONVENSI
Yang di maksud dengan hotel konvensi adalah hotel tempat diselenggarakannya kegiatan utama program konvensi dan pameran,baik dalam skala nasional maupun internasional.Menurut jajak pendapat yang dilakukan di Amerika Serikat asosiasi-asosiasi yang memprogramkan kegiatan persidangan konvensi akan memilih hotel yang mmiliki fasilitas 5 terbaik :
1. Ruangan persidangan yang luas dan lengkap
2. Kualitas makanan dan minumannya yang enak
3. Kamar tamu untuk tidur dan istirahat yang comfortable
4. Efisiensi karyawan Front Office
5. Ada Manajer Pelayanan Konvensi

Para pengusaha atau korporasi akan memilih hotel dengan persyaratan
1. Kualitas makanan dan minuman excellent
2. Ruang persidangan luas dan menarik
3. Kamar tamu untuk tidur dan istirahat menyenangkan
4. Efisiensi pada perhitunga pembayaran
5. Memiliki pengalaman
Sedangkan untuk destinasi konvensi di suatu resort,baik asosiasi maupun korporasi mengharapkan,antara lain :
1. Adanya hotel-hotel dengan fasilitas persidangan konvensi yang memadai
2. Transportasi pulang pergi mudah mencapai tujuan resort
3. Jarak,waktu dan harga bagi masing-masing delegasi peserta individual memuaskan
4. Iklim udara menyenangkan
5. Tersedianya fasilitas rekreasi dan olahraga di alam terbuka (outdoor recreation & sport facilities).

TATA SEREMONI KONVENSI
Istilah-istilah seremoni (ceremony),protokol (protocol),dan etiket (ceremony of style) berasal dari bahasa latin.Seremoni berarti tatacara aturan menurut hokum atau adapt istiadat,kebiasaan nasioanl-internasional yang juga sering dikaitkan dengan upacara keagamaan.Kata protocol sama dengan seremoni.Istilah etiket sering dipakai dalam arti aturan.Sebetulnya ketiga istilah itu sama maknanya.

VIP dan SEREMONI
Jauh sebelu persidangan konvensi, PCO bekerja sama dengan Manajer Pelayanan Persidangan sudah harus mengurusi masalah seremoni,protocol dan etiket untuk diterapkan dalam kegiatan penyelenggaraan sidang konvensi terhadap mereka yang akan hadir.

ACARA PEMBUKAAN KONVENSI
Dalam acara pembukaan resmi ini beberapa hal patut dipertimbangkan
- Pentas/pagelaran seni-budaya untuk :paduan suara simphoni tari tradisional audio visual ,folk dance atau yang lain
- Peralatan dan perlengkapan acara persidangan
- Tanda,marka,dekorasi,desain,logo,bendera,tema persidangan,karangan bunga
- Pengaturan cahaya dan suara
- Gelar lantai ,tata letak meja dan kursi
- Minuman dan sancks
- Meja utama dertan meja berikut
- Ruang keluar masuknya VIP
- Pengaturan tempat duduk VIP sesuai undangan dengan tanda-tanda warna,huruf,gambar yang jelas untuk tamu,diplomat pers dan sebagainya

Menurut kebiasaan yang lazim diberlakukan selama ini,pembagian kolompom VIP diatur sebagai berikut :
- ketua/Presiden Dewan Permanen
- Pejabat/Otoritas Nasional yang tergolong VIP
- Para pembicara selama persidangan dan Dewan Pimpinan Harian
- Tamu-tamu khusus
- Korps Diplomatik
- Presiden Korporasi/Presiden Asosisasi sebagai Convener yang memberi tugas kepada OC

PASAR WISATA KONVENSI
Jenis –jenis program persidanga terencana yang menonjol dan tetap bertahana adalah :
- Konvensi : persidangan formal di sponsori suati asosiasi untuk tujuan tukar menukar pengetahuan dan informasi antar anggota
- Pameran Dagang (Trade Show) : suatu pameran biasanya disponsori olh sebuah organisasi yang mewakili industri spesifik
- Persidangan Korporasi : ukurannya bervariasi tergantung sponsor dari korporasi.Persidangan ini biasanya membutuhkan kamar hotel untuk tempat menginap para peserta.Persidangan ini bias untuk sales&marketing,pemegang saham
- Pameran Umum : sebuah organisasi yang mewakili industri produk khusu,terbuka untuk umum
- Pertemuan Reuni : merupakan pertemuan social yang diselenggarakan secara eksklusif dengan maksud dan tujuan menghimpun anggota-anggota kelompok alumni.militer,keluarga besar,dan sebagainya dengan acara-acara social
- Events : adalah berkumpulnya kelompok orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dihubungkan dengan hiburan dan rekreasi.
Menurut rekomendasi IAVCB :
- persidangan harus diselenggarakan oleh organisasi yang di akui (sah)
- Persidangan harus berjalan lancer can tertib
- Persidangan harus diselenggarakan secara regular
- Persidangan harus menggunakan 50atau lebih kamar tidur (peak season)
- Persidangan harus bersifat nasional atau kawasan yang lebih luas

FAMILIARIZATION TRIP
Dalam urusan konvensi, perjalanan insentif dan pameran,kegiata-kegiatan Fam Trip senantiasa diusahakan oleh pemasar-pemasar destinasi wisata (termasuk destinasi wisata konvensi tentunya) seperti Badan Pariwisata Nasional (National Tourism Board),Organisasi Pariwisata Nasional (National Tourism Organization),Biro Konvensi (Convention Bureau),Kawsan Konvensi Kota (City Convention Destination),Kawasan Konvensi Resort (Resort Convention Destination) bekerja sama dengan :
- Perusahaan Penerbangan
- Hotel-hotel besar
- Perusahaan angkutan di darat (kereta api,bus,rental car)
- Perusahaan Pemasok kebutuhan konvensi
Bagi mereka,pemrakarsa Fam Trip,hal-hal di bawah ini perlu mendapat perhatian :
- Memperkenalkan program proyek yang akan dilaksanakan kepada kelompok pengambil keputusan
- Menyusun jadwal perjalanan (itinerary) dengan mencatat kegiatan khusus para peseerta,namun menghindari keinginan-keinginan mendadak yang dapat merusak jadwal perjalanan ang telah disepakati
- Menginformasikan iklim dan cuaca,serta pakaian yang cocok untuk dikenakan (resmi dan santai).Ada baiknya juga dijelaskan cara masyarakat setempat berpakaian menurut kebiasaan mereka
- Menjelaskan klsifikasi jenis akomodasi hotel denga pelayanan yang sama demi menghindari diskriminasi antara yang mewah dan kurang mewah
- Biro konvensi harus menguasai control terhadap jalannya program dengan cara menunjuk seorang coordinator professional dan bertanggung jawab

BAHASA KONVENSI
Dalam sidangnya yang ke-33 yang dilangsungkan pada pertengahan bulan Juni 1991 di kota Graz,Austria,Association Internationaledes Palais de Congres (AIPC),suatu badan yangpeduli akan aturan-aturan pelaksanaan suatu siding kongres telah mencatat hal-hal penting seperti berikut :
- Berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa ibu,bahasa sendiri adalah hak mendasar bagi setiap orang
- Demi kemajuan ilmu pengetahuan (science),kongres internasional seyogyanyamembuka pintu bagi kebebasan mimbar untuk berbicara tanpa diskriminasi dan larangan-larangan
- Mengucilkan para ilmuwan (Intellectuals) mempergunakan bahasa ibunya,bahasa sendiri,dengan ketat adalah membenarkan pelecehan terhadap kaum imtelektual
Sebuah persidangan konvensi internasioan harus tegas memutuskan.Hanya satu bahasa,yaitu bahasa Inggris!Konsekuensinya adalah :
Terjemahan :
- Semua dokumen administrasi harus diterjemahkan dalam bahasa-bahasa partisipan persidangan seperti tersebut di atas
- Dokumen-dokumen ilmiah dan teknis harus diterjemahkan dalam bahasa-bahasa partisipan persidangan konvensi seperti tersebut di atas

INTERPRETASI :
- Juru interpretasi mencatat di atas kertas,setelah pembicara selesai berucap baru menjelaskan interpretasinya.Interopretasi tepat dan benar,tetapi lambat
- Juru interpretasi bekerja serentak (simultaneous) dari ruang kedap suara pada waktu pembicara berucap dengan bantuan alat elektronik di belakang layer
- Juru interpretasi secara berbisik-bisik berbarengan dengan suara pembicara kepada delegasi peserta yang ada di dekatnya.

BAB 16
PAMERAN*CONFEX*EXPO

Menilik dan mempelajari perkembangan serta pertumbuhan kegiatan pameran yang dewasa ini sudah mendunia sifatnya,dapat disimpulkan bahwa kegunaan yang efektif dari kegiatan berbagai jenis pameran sebagai berikut
- Menarik dan menemu kenali prospek baru .Melalui ameran dapat dihasilkan angka-angka pengeluaran untuk riset dan pengembangan.biaya sales representatives untuk memperoleh pelanggan selama pameran baik yang lama maupun yang baru.
- Pelayanan pelanggan-pelanggan baru.Biaya efektif dari hubungan penjualan baru dengan pelanggan-pelanggan baru ini
- Memperkenalkan produk baru .Bagi para peserta pameran adalah kesempatan memperkenalkan produk baru berdasarkan costumer condition.Artinya setelah memperoleh informasi secara tepat dan menarik serta memperhatikan demo produk baru secara meyakinkan,pengunjung (customer)langsung membeli serta paling tidak peserta pameran memperoleh petunjuk (lead) penjualan berikutnya.
Pembagian stan (booths) untuk para peserta pameran (exhibition) dapat dilakukan :
- Yang datang pertama dan dilayani pertama adalah cara yang paling adil (Fair).
- System poin (point system) cara poin ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan.Pengalaman pada masa lalu .
- System undian (lottery system).Peraih nomor boleh memilih stan yang mana dia suka.Cara ini mungkin dpat dikatakan adil.
- Cara berikut disebut advance sale.Cara ini dilakukan pada waktu pameran sedang berlangsung untuk kesempatan pameran berikutnya dengan menggelar denahnya.
Agar pelaksanaan [ameran berjalan dengan baik perlu ada pelaku pameran dengan batasan kerja yang jelas.Dibwah ini disebutkan beberapa pelaku-pelaku utama Industri Pameran adalah :
- Manajer Pameran adalah Pelaksana Pengelolaan Pameran yang bertindak sebagai pengusaha (entrepreneur) pameran.Tugas pokoknya ialah membuat perumusan konsep dan pengembangan bisnis pameran.
- Manajer Pameran Korporasi adalah pengelolaan pameran korporasi.Sebagai karyawan korporasi yang bersangkutan dia bertanggung jawab atas kelancaran pameran dari segi aspek-aspek media pemasarannya.
- Pelayanan Pameran (trade show service) adalah kelompok yang mengerjakan segmen-segmen kontraktor pelayanan pameran (exposition service contractor)
- Manajer Balai Pameran /Pusat Konvensi menyediakan ruang pameran terbuka (a freestanding exhibit hall),pusat konvensi yang komprehensif

PELAKSANAAN OPERASIONAL
Pameran (Fair or Trade Show) adalah usaha untuk menggelar barang-barang,produk,ide/gagasan atau jasa pelayanan dipromosikan dengan tujuan untuk di jual.Dari segi ukurannya pameran bias dikategorikan kecil,sedang,besar yang terdiri dari 2 atau 3 dimensi :
- pameran temple (poster),
- pajangan di atas meja,
- pameran di hotel
- pameran di stan-stan (booths)
- pameran di bangunan bebas,
- pameran di luar bangunan,di lapanga terbuka (pameran dirgantara :pesawat-pesawat udara)
Pameran yang diutarakan di atas adalah pameran yang penyelenggaraannya dikaitkan dengan program kegiatan persidangan konvensi atau konprensi.
Alasan digandeng dengan konvensi/konprensi :
- untuk tambahan penghasilan (langsung atau tidak langsung)
- sponsor tambahan dalam penyelenggaraan konpresi/konvensi
- menarik perhatian industri dan menambah jumlah delegasi
Keuntungan bagi peserta pameran dalam gandengan pameran dan konprensi/konvensi :
- Kesempatan biaya jual yang rendah
- Target peserta dan pengunjung dapat diperkirakan dengan akurat
- Pemahaman terhadap keinginan/kebutuhan pelanggan khusus teruji
Keuntungan lain dari konprensi yang di gandeng dengan pameran (confex) adalah :
- perolehan pendapatan tambahan
- meningkatkan jumlah delegasi peserta profesional
- mengangkat pseringkat dan prestise konprensi/konvensi
Alasan mengapa tidak menyelenggarakan pameran di gandeng dengan program kegiatan persidangan konprensi /konvensi adalah :
- kemungkinan rugi besar sekali
- kompetisi dengan pameran-pameran yang sama tujuannya
- lokasi yang tidak tepat (transportasi,hotel,tidak memungkinkan jaraknya)
Aturan dan tata tertib yang perlu menjadi pertimbangan bagi manajer pameran seperti hal-hal di bawah ini :
- otoritas pemrakarsa pameran
- aturan main dalam tata tertib pameran
- lokasi dan waktu pameran
- jadwal pameran

BEBERAPA SYARAT LOKASI DAN BIAYA
Penentuan Lokasi :
Perhatian manajer pameran harus juga ditujukan kepada hal-hal pilihan lokasi dan perkiraan biaya.Mengenai lokasi :
- cukup luas
- rasio runag kosong dan luas areal lokasi 50:50
- perhatikan tiang-tiang besar dan ruang tak tentu bentuk
- peraturan bangunan setempat (pemerintah setempat) di mana lokasi berada harus mendapat perhatian khusus
Pendaftaran
Perusahaan-perusahaan peserta pameran menyerahkan formulir pendaftaran keikutsertaan mereka dengan uang muka (down payment) dengan kategori sebagai berikut :
- 30% dari jumlah harga sewa stan disertai formulir pendaftaran ditambah 10% dalam bentuk jaminan
- 40% enam bulan sebelum pameran mulai dibuka
- 30% sebulan sebelum pameran resmi dibuka
Biaya-biaya :
- harga tetap per m2
- harga khusus untuk area (hall),
- harga lebih murah untuk build up &break down days
Jangka waktu membangung stan-stan :
- 24/48 jam membangun stan dasar
- 24 jam merapikan stan
- 6 jam untuk membersihkan segala sesuatunya dan siap untuk pembukaan
Teknis pelaksanaan :
- 1 jam sebelum di buka,segala sesuatu sudah rapi,bersih,siap untuk menerima pengunjung
- ½ jam sebelum sesi-sesi dalam kongres.konprensi dan ½ jam setelah selesai baru stan-stan di tutup

PENTINGNYA KONPRENSI + EXPO (CONFEX)
Perlu dijelaskan oleh manajer pameran kepada peserta dan pengunjung mengenai hal-hal sebagai berikut :
- kualitas makalah dalam kongres
- makalah menyajikan hasil –hasil yang baru
- kesempatan bertemu dengan sahabat baru
- fasilitas Pusat Konvensi/Balai Pameran
- biaya perjalanan ke dan dari lokasi Confex

BAB 17
PRASARANA DAN SARANA WISATA KONVENSI

Pada dasarnya manusia terpanggil untuk bergaul dan berkumpul dengan sesamanya.Dengan berbagai cara manusia berusaha mengungkapkan hakikat sosialnya dengan berdialog,bermain,belajr bersama,berusahabersama bahkan berkonlik .
Motif-motif di bawah ini biasanya merupakan alasan mengapa orang ingin melakukan konvensi :
- untuk tukar menukr informasi
- untuk saling belajar
- untuk memecahkan problema
- untuk memperluas wawasan
Beberapa jenis tempat yang biasa dipilih sesuai keinginan adalah :
- balai sidang
- pekan raya
- gedung serba guna
- aula universitas
- balai masyarakat
Prasarana dan sarana lokasi (venue),harus sampai pada pilihan yang patut dilengkapi dengan perangkat sarana-sarana :
- Sistem pengaturan ruang (untuk konprensi)
- System pengaturan stan (untuk konvensi)
- System penyampaian komunikasi
- Fasilitas AV
- Interpretasi simultaneous
- Langit-langit tinggi
- Pasokan listrik,lampu,air
- Pasokan proyektor
- Podium (rostrum)

- Ruangan toilet (restrooms) yang tidak cukup
- Hiburan,entertainment

ALAT PERLENGKAPAN PUSAT KONVENSI
Ruang Sidang Utama :
- part & tilt cameras untuk pendukung pembicara
- video recorder/player
- multi disc palyer
- computer
- slide scanner
Ruang Pameran :
Untuk ruang pameran diperlukan perlengkapan sebagai berikut :
- microphone input mixer dengan saluran input mixer
- sound system berkekuatan watt besar
- fasilitas telepon dalam dan keluar negri (telepon kartu)

- saluran udara (compressed air connection)
- saluran pembuangan air (Drainage)
Ruang Sidang Kecil :
Untuk siding siding komisi,ruangan perlu dilengkapi dengan :
- microphone input mixer dengan saluran sesuai kebutuhan
- microphone switchboard
- video projector
- slide projector
- projector untuk bnahan opac
- layer portable atau terpasang di tembok (wall screen)
Ruang Sekretariat
Untuk ruang secretariat diperlukan :
- computer (PC)
- printer
- mesin fotokopi yang mampu mensortir hasil kopi
- telepon
- mesin faksimili
- white board besar untuk pengumuman sewaktu-waktu
Fasilitas Hotel :
- kolam renang
- health center
- fasilitas olahraga di dalam ruangan dan di ruangan terbuka
- lapangan parker luas (untuk 1000 kendaraan atau lebih)
- televisi satelit
- F&B services : coffee shop,dining room,restaurant and bar lounge
- Direct dial telephone
- Shopping arcade
- Car rental service
Fasilitas runag konprensi/pertemuan :
- perlatan telekomunikasi dan presentasi lengkap
- podium
- meja kursi selengkapnya
Perlengkapan Kamar :
- AC yang dapat dikontrol sendiri
- Kamar mandi luas (tub and shower)
- International direct dial telephone
- Radio dan taped music
- Mini bar
- Room safe
- Security key card system

Sumber :http://one.indoskripsi.com/node/7747

Selasa, 30 Maret 2010 di 11.45 , 4 Comments

Apa yang dikerjakan perusahaan MICE??

MICE sendiri memiliki pengertian (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), dalam industri pariwisata atau pameran, adalah suatu jenis kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia. Padahal dunia MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa negara maju.

Dunia MICE merupakan salah satu dunia bisnis yang menjanjikan. Perusahaan MICE biasanya mengerjakan penyelenggaraan meeting,seminar,event,pertunjukan music,dan pameran. Dalam MICE hal yang terpenting adalah kreatifitas yang berbeda dan unik serta memilki nilai jual. Perusahaan MICE biasanya memilki tugas memilih destinasi hingga detail fasilitas dan kapasitas suatu ruang pertemuan beserta dengan tata letak nya, mengatur kapasitas tamu didalam suatu gedung pertemuan agar tidak terjadi kepunuhan yang menyebabkan suatu event menjadi kacau, Merancang suatu acara sesuai dengan tema yang diinginkan konsumen biasanya disini seorang yang terjun di dunia MICE harus memilki kreatifitas tinggi agar citra perusahaan tidak dicap kurang kreatifitas dan cenderung monoton, selain itu perusahaan MICE harus memikirkan bagaimana suatu event yang diadakan agar mau ditonton dan dikunjungi oleh banyak konsumen dan membuat event itu menjadi banyak peminatnya serta banyak mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, Selain itu perusahaan MICE juga mengurus semua fasilitas apapun selama MICE berlangsung seperti menyedikan akomodasi:Hotel,Restaurant,tempat refresing,dll yang tentunya ini demi kepuasan konsumen. Perkembangan MICE di Bali sudah mencapai hasil yang cukup menggembirakan. Adanya elemen-elemen pariwisata terkait seperti Dinas Pariwisata Daerah Bali yang juga bekerjasama dengan Bali Hotel Association, INCCA (Indonesia Congress & Convention Association), ASITA, Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), dan institusi serupa membuat Bali sebagai tujuan MICE di dunia selanjutnya. Hal ini terbukti dengan banyaknya event dunia yang diselenggarakan di Bali seperti UNFCC dan Bali Asian Beach Games yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

http://balilanorganizer.wordpress.com

di 11.33 , 0 Comments

Pengertian dan Konsep Ekowisata

Ekowisata, ekoturisme, ecotourism
Ekowisata menurut The Ecotourism Society (1990) sebagai berikut: Ekowisata adalah
suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan
mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk
setempat.

PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR EKOWISATA


I. Pendahuluan
Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di dunia, telah dikenal memiliki
kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat tinggi. Para explorer dari dunia barat maupun
timur jauh telah mengunjungi Indonesia pada abad ke lima belas vang lalu. Perjalanan
eksplorasi yang ingin mengetahui keadaan di bagian benua lain telah dilakukan oleh
Marcopollo, Washington, Wallacea, Weber, Junghuhn dan Van Steines dan masih banyak
yang lain merupakan awal perjalanan antar pulau dan antar benua yang penuh dengan
tantangan. Para adventnrer ini melakukan perjalanan ke alam yang merupakan awal dari
perjalanan ekowisata. Sebagian perjalanan ini tidak memberikan keuntungan konservasi
daerah alami, kebudayaan asli dan atau spesies langka (Lascurain, 1993).
Pada saat ini, ekowisata telah berkembang. Wisata ini tidak hanya sekedar untuk
melakukan pengamatan burung, mengendarai kuda, penelusuran jejak di hutan belantara,
tetapi telah terkait dengan konsep pelestarian hutan dan penduduk lokal. Ekowisata ini
kemudian merupakan suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan
terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Ekowisata tidak dapat dipisahkan dengan
konservasi. Oleh karenanya, ekowisata disebut sebagai bentuk perjalanan wisata
bertanggungjawab.
Belantara tropika basah di seluruh kepulauan Indonesia merupakan suatu destinasi.
Destinasi untuk wisata ekologis dapat dimungkinkan mendapatkan manfaat sebesarbesarnya
aspek ekologis, sosial budaya dan ekonomi bagi masyarakat, pengelola dan
pemerintah.
Destination areas elect to become involved in tourism primarily for economic reasons: to
provide employment opportunities, to increase standard of leaving and, in the case of
international tourism to generate foreign exchange. Tourism is viewed as a development
tool and as a means of diversifying economics (Wall, 1995: 57).
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi.
Bahkan dalam strategi pengembangan ekowisata juga menggunakan strategi konservasi.
Dengan demikian ekowisata sangat tepat dan berdayaguna dalam mempertahankan
keutuhan dan keaslian ekosistem di areal yang masih alami. Bahkan dengan ekowisata
pelestarian alam dapat ditingkatkan kualitasnya karena desakan dan tuntutan dari para
eco-traveler.

II. Pengertian Ekowisata
Ekowisata lebih populer dan banyak dipergunakan dibanding dengan terjemahan yang
seharusnya dari istilah ecotourism, yaitu ekoturisme. Terjemahan yang seharusnya dari
ecotourism adalah wisata ekologis. Yayasan Alam Mitra Indonesia (1995) membuat
terjemahan ecotourism dengan ekoturisme. Di dalam tulisan ini dipergunakan istilah
ekowisata yang banyak digunakan oleh para rimbawan. Hal ini diambil misalnya dalam
salah satu seminar dalam Reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (Fandeli,
1998). Kemudian Nasikun (1999), mempergunakan istilah ekowisata untuk
menggambarkan adanya bentuk wisata yang baru muncul pada dekade delapan puluhan.
Pengertian tentang ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Namun,
pada hakekatnva, pengertian ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang
bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural aren), memberi
manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budava bagi masyarakat
setempat. Atas dasar pengertian ini, bentuk ekowisata pada dasarnya merupakan bentuk
gerakan konservasi yang dilakukan oleh penduduk dunia. Eco-traveler ini pada
hakekatnya konservasionis.
Definisi ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society
(1990) sebagai berikut: Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami
yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan
dan kesejahteraan penduduk setempat. Semula ekowisata dilakukan oleh wisatawan
pecinta alam yang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari, di
samping budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga.
Namun dalam perkembangannya ternyata bentuk ekowisata ini berkembang karena
banyak digemari oleh wisatawan. Wisatawan ingin berkunjung ke area alami, yang dapat
menciptakan kegiatan bisnis. Ekowisata kemudian didefinisikan sebagai berikut:
Ekowisata adalah bentuk baru dari perjalanan bertanggungjawab ke area alami dan
berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata (Eplerwood, 1999). Dari kedua
definisi ini dapat dimengerti bahwa ekowisata dunia telah berkembang sangat pesat.
Ternyata beberapa destinasi dari taman nasional berhasil dalam mengembangkan
ekowisata ini.
Bahkan di beberapa wilayah berkembang suatu pemikiran baru yang berkait dengan
pengertian ekowisata. Fenomena pendidikan diperlukan dalam bentuk wisata ini. Hal ini
seperti yang didefinisikan oleh Australian Department of Tourism (Black, 1999) yang
mendefinisikan ekowisata adalah wisata berbasis pada alam dengan mengikutkan aspek
pendidikan dan interpretasi terhadap lingkungan alami dan budaya masyarakat dengan
pengelolaan kelestarian ekologis. Definisi ini memberi penegasan bahwa aspek yang
terkait tidak hanya bisnis seperti halnya bentuk pariwisata lainnya, tetapi lebih dekat
dengan pariwisata minat khusus, alternative tourism atau special interest tourism dengan
obyek dan daya tarik wisata alam.

III. Pendekatan Pengelolaan Ekowisata
Ekowisata merupakan bentuk wisata yang dikelola dengan pendekatan konservasi.
Apabila ekowisata pengelolaan alam dan budaya masyarakat yang menjamin kelestarian
dan kesejahteraan, sementara konservasi merupakan upaya menjaga kelangsungan
pemanfaatan sumberdaya alam untuk waktu kini dan masa mendatang. Hal ini sesuai
dengan definisi yang dibuat oleh The International Union for Conservntion of Nature and
Natural Resources (1980), bahwa konservasi adalah usaha manusia untuk memanfaatkan
biosphere dengan berusaha memberikan hasil yang besar dan lestari untuk generasi kini
dan mendatang.
Sementara itu destinasi yang diminati wisatawan ecotour adalah daerah alami. Kawasan
konservasi sebagai obyek daya tarik wisata dapat berupa Taman Nasional, Taman Hutan
Raya, Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata dan Taman Buru. Tetapi kawasan
hutan yang lain seperti hutan lindung dan hutan produksi bila memiliki obyek alam
sebagai daya tarik ekowisata dapat dipergunakan pula untuk pengembangan ekowisata.
Area alami suatu ekosistem sungai, danau, rawa, gambut, di daerah hulu atau muara
sungai dapat pula dipergunakan untuk ekowisata. Pendekatan yang harus dilaksanakan
adalah tetap menjaga area tersebut tetap lestari sebagai areal alam.
Pendekatan lain bahwa ekowisata harus dapat menjamin kelestarian lingkungan. Maksud
dari menjamin kelestarian ini seperti halnya tujuan konservasi (UNEP, 1980) sebagai
berikut:
1. Menjaga tetap berlangsungnya proses ekologis yang tetap mendukung sistem
kehidupan.
2. Melindungi keanekaragaman hayati.
3. Menjamin kelestarian dan pemanfaatan spesies dan ekosistemnya.

Di dalam pemanfaatan areal alam untuk ekowisata mempergunakan pendekatan
pelestarian dan pemanfaatan. Kedua pendekatan ini dilaksanakan dengan menitikberatkan
pelestarian dibanding pemanfaatan. Pendekatan ini jangan justru dibalik.
Kemudian pendekatan lainnya adalah pendekatan pada keberpihakan kepada masyarakat
setempat agar mampu mempertahankan budaya lokal dan sekaligus meningkatkan
kesejah-teraannya. Bahkan Eplerwood (1999) memberikan konsep dalam hal ini:
Urgent need to generate funding and human resonrces for the management of protected
areas in ways that meet the needs of local rural populations
Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur conservation tax untuk
membiayai secara langsung kebutuhan kawasan dan masyarakat lokal.

IV. Konsep Pengembangan Ekowisata
Untuk mengembangkan ekowisata dilaksanakan dengan cara pengembangan pariwisata
pada umumnya. Ada dua aspek yang perlu dipikirkan. Pertama, aspek destinasi,
kemudian kedua adalah aspek market. Untuk pengembangan ekowisata dilaksanakan
dengan konsep product driven. Meskipun aspek market perlu dipertimbangkan namun
macam, sifat dan perilaku obyek dan daya tarik wisata alam dan budaya diusahakan
untuk menjaga kelestarian dan keberadaannya.
Pada hakekatnya ekowisata yang melestarikan dan memanfaatkan alam dan budaya
masyarakat, jauh lebih ketat dibanding dengan hanya keberlanjutan. Pembangunan
ekowisata berwawasan lingkungan jauh lebih terjamin hasilnya dalam melestarikan alam
dibanding dengan keberlanjutan pembangunan. Sebab ekowisata tidak melakukan
eksploitasi alam, tetapi hanya menggunakan jasa alam dan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan pengetahuan, fisik/ dan psikologis wisatawan. Bahkan dalam berbagai aspek
ekowisata merupakan bentuk wisata yang mengarah ke metatourism. Ekowisata bukan
menjual destinasi tetapi menjual filosofi. Dari aspek inilah ekowisata tidak akan
mengenal kejenuhan pasar.

V. Prinsip Ekowisata
Pengembangan ekowisata di dalam kawasan hutan dapat menjamin keutuhan dan
kelestarian ekosistem hutan. Ecotraveler menghendaki persyaratan kualitas dan keutuhan
ekosistem. Oleh karenanya terdapat beberapa butir prinsip pengembangan ekowisata
yang harus dipenuhi. Apabila seluruh prinsip ini dilaksanakan maka ekowisata menjamin
pembangunan yang ecological friendly dari pembangunan berbasis kerakyatan
(commnnity based). The Ecotourism Society (Eplerwood/1999) menyebutkan ada
delapan prinsip, yaitu:
Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap alam dan
budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan sifat dan karakter alam dan
budaya setempat.
Pendidikan konservasi lingkungan. Mendidik wisatawan dan masyarakat setempat akan
pentingnya arti konservasi. Proses pendidikan ini dapat dilakukan langsung di alam.
Pendapatan langsung untuk kawasan. Mengatur agar kawasan yang digunakan untuk
ekowisata dan manajemen pengelola kawasan pelestarian dapat menerima langsung
penghasilan atau pendapatan. Retribusi dan conservation tax dapat dipergunakan secara
langsung untuk membina, melestarikan dan meningkatkan kualitas kawasan pelestarian
alam.
Partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Masyarakat diajak dalam merencanakan
pengembangan ekowisata. Demikian pula di dalam pengawasan, peran masyarakat
diharapkan ikut secara aktif.
Penghasilan masyarakat. Keuntungan secara nyata terhadap ekonomi masyarakat dari
kegiatan ekowisata mendorong masyarakat menjaga kelestarian kawasan alam.
Menjaga keharmonisan dengan alam. Semua upaya pengembangan termasuk
pengembangan fasilitas dan utilitas harus tetap menjaga keharmonisan dengan alam.
Apabila ada upaya disharmonize dengan alam akan merusak produk wisata ekologis ini.
Hindarkan sejauh mungkin penggunaan minyak, mengkonservasi flora dan fauna serta
menjaga keaslian budaya masyarakat.
Daya dukung lingkungan. Pada umumnya lingkungan alam mempunyai daya dukung
yang lebih rendah dengan daya dukung kawasan buatan. Meskipun mungkin permintaan
sangat banyak, tetapi daya dukunglah yang membatasi.
Peluang penghasilan pada porsi yang besar terhadap negara. Apabila suatu kawasan
pelestarian dikembangkan untuk ekowisata, maka devisa dan belanja wisatawan didorong
sebesar-besarnya dinikmati oleh negara atau negara bagian atau pemerintah daerah
setempat.

VI. Penutup
Ekowisata mempunyai pengertian suatu perjalanan wisata ke daerah yang masih alami.
Meskipun perjalanan ini bersifat berpetualang, namun wisatawan dapat menikmatmya.
Ekowisata selalu menjaga kualitas, keutuhan dan kelestarian alam serta budaya dengan
rnenjamin keberpihakan kepada masyarakat. Peranan masyarakat lokal sangat besar
dalam upaya menjaga keutuhan alam. Peranan ini dilaksanakan mulai saat perencanaan,
saat pelaksanaan pengembangan dan pengawasan dalam pemanfaatan.

*) Sumber : Pengusahaan Ekowisata (2000), Chafid Fandeli., Mukhlison., Fakultas
Kehutanan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

di 08.55 , 0 Comments