Pemkab Samosir Perkenalkan Sejumlah Obyek Wisata Kepada Para Investor di PRSU

Paviliun Pemkab Samosir, perkenalkan sejumlah obyek wisata kepada sejumlah pengunjung dan juga kepada sejumlah investor Timur Tengah yang berkunjung ke PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara) ke-39 di Jalan Gatot Subroto Medan. Pengunjung dan para investor tersebut sangat tertarik dengan sejumlah obyek wisata yang ada di kawasan pulau Samosir. Begitu juga asal mula tongkat tunggal panaluan.
Hal tersebut disampaikan Firmansyah Siregar petugas Paviliun Pamkab Samosir di PRSU, Kamis (25/3) kepada wartawan.
Adapun kawasan obyek wisata yang diperkenalkan katanya, antara lain, kawasan Simanindo, Tuktuk Tomok, Pusuk Buhit, Sitio-tio, Ronggur Nihuta, Onan Runggu Nainggolan, Palipi, Pangururan dan Harian. “Wisata Simanindo ada 7 lokasi yang bisa dikunjungi, yakni: Goa Pogu, museum Huta Bolon, Batu Marhosa (fenomena alam batu seperti bernafas), Gua Marlakkop, Aek Natonang, Pulo Tao, dan Batu Parsidangan. Di Tuktuk Tomok ada 3 lokasi yakni: gedung kesenian, makam raja Sidabutar, Bukit Beta. Wisata Pusuk Buhit ada 4 lokasi, yaitu Batu Hobon, Aek Sipitudai, Perkampungan Batak, dan Pusuk Buhit Mulajadi Nabolon. Kemudian kawasan Sitio-Tio ada 3 lokasi, yaitu: Mata air Datu Parngongo, Goa Datu Parngongo dan Pemandian Boru Saruding,” katanya.
Dia juga menjelaskan, lokasi wisata Ronggur Nihuta, yakni: Danau Sidihoni (sebuah danau di Pulau Samosir) Aek Liang. Lalu di Onan Runggu ada lokasi wisata Lagundi Sitamiang, Pantai Bebas Sukkean, Hariara Na Bolon. Kemudian Pantai Maria Raja (Nainggolan), serta wisata di Palipi ada Batu Rantai, Piso Somalim, dan air panas Simbolon. “Kawasan Harian ada Menara Pandang Tele, Air Terjun Sampuran Efrata, Mata Air Pohon Pokki. Di Pangururan ada wisata pemandian air panas, terusan tano ponggol, persanggahan, patung liberty, open stage, komunitas tenunan ulos Batak, Batu Sidam-dam dan pasir putih,” ucapnya.
Dia mengatakan, Paviliun Pemkab Samosir ini juga memperkenalkan sejumlah aksesoris rumah Batak mini, ulos, tongkat tunggul panaluan dan hasil bumi lainnnya. “Banyak orang bertanya arti tongkat panaluan ini. Menurut legenda Batak, tongkat Tunggul Panaluan dibuat setelah Ajibonda Hatautan dan Boru Tapinauasan, kembar lain jenis keturunan Guru Tatautaan dan Sindak Panaluan melakukan hubungan inses saat mereka beranjak dewasa. Takut untuk pulang ke rumah orangtua mereka, Ajibonda Hatautaan dan Boru Tapinausaan memilih tinggal di pohon di tengah hutan. Tapi celakanya mereka berdua malah lengket di pohon serta bersama-sama dengan dukun dan binatang yang dikerahkan oleh Guru Hatautan untuk membebaskan putra-putrinya agar dapat tetap bersama mereka. Guru Hatautaan akhirnya menyuruh pandai kayu untuk membuat tongkat panjang dari batang pohon tersebut. Tongkat itulah yang kemudian diberi nama Tongkat Tunggul Panaluan,” paparnya.
Selain Tongkat Panaluan, kata dia, situs-situs lain yang berhubungan dengan budaya Batak banyak juga ditemukan di Pulau Samosir. “Begitu juga sigale-gale dan lain-lainnya. Pemkab Samosir berharap, melalui PRSU ini banyak investor datang ke Samosir sehingga bisa memajukan perekonomian masyarakat Samosir,

sumber : http://hariansib.com

Jumat, 23 April 2010 di 09.34

0 Comments to "Pemkab Samosir Perkenalkan Sejumlah Obyek Wisata Kepada Para Investor di PRSU"

Posting Komentar