GEJALA DAN PERKEMBANGAN PARIWISATA

1. GEJALA PARIWISATA


A. Kondisi –kondisi yang menimbulkan gejala pariwisata



Pariwisata merupakan gejala dari pergerakan manusia secara temporer dan spontan di dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Gejala-gejala tersebut mendorong dan menumbuhkan kegiatan-kegiatan dalam bidang konsumsi dan produksi barang dan jasa-jasa yang diperlukan oleh wisatawan.



Timbulnya keinginan wisatawa tersebut, biasanya timbul karena pengaruh kondisi dan sifat-sifat lingkungan dimana wisatawan tersebut berada. Kebutuhan atau keinginan ini kadang –kadang sangat mendalam. Misalnya : keinginan untuk mendapatkan pengalaman baru, keinginan untuk melepaskan diri dari kekangan-kekangan dan lain – lain.



Faktor-faktor fisik lingkungan biasanya mempengaruhi langsung “sikap” dari wisatawan dan menumbuhkan motivasi tertentu. Motivasi ini merupakan dasar penyebab dari timbulnya kegiatan wisatawan yang sering disebut dengan dengan “motif” yakni motif perjalanan. Motif merupakan perwujudan konkrit dari keinginan-keinginan yang harus dipenuhi. Sebagai contoh : kehidupan santai, yaitu keinginan yang disebabkan oleh akibat kelelahan badan ,keresahan jiwa dan tekanan hidup di kota.



Motivasi dapat dibagi kedalam dua kelompok , yaitu :

¯ Motivasi yang disebabkan oleh adanya dorongan dari dalam jiwa dan kehidupan alami

¯ Motivasi yang disebabkan oleh adanya dorongan dari luar , yang disebabkan oleh kondisi lingkungan.


B. Motivasi Perjalanan

bal2

bal10




Motivasi dan motif dari keinginan wisatawan ( tourist interest) belum terungkap secara jelas, apakah terdapat hubungan satu sama lainnya atau tidak.

Motivasi yang disebabkan oleh kondisi lingkungan , memperlihatkan perubahan yang lebih jelas terhadap sikap wisatawan dibanding dengan motivasi yang disebabkan oleh dorongan dari dalam jiwa.

Motivasi –motivasi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :



1. Motivasi yang disebabkan oleh dorongan dari dalam jiwa, yang berupa kebutuhan jiwa dan fisik.



Kebutuhan utama (primer) :

¯ Dorongan hati

¯ Kebutuhan jasmani

¯ Kebutuhan akan udara bersih

¯ Kebutuhan akan sinar matahari

¯ Kebutuhan akan kebebasan bergerak

¯ Kebutuhan untuk istirahat



Kebutuhan sekunder :



¯ Kebutuhan untuk kesenangan

¯ Kebutuhan untuk penguatan pribadi

¯ Kebutuhan untuk maju

¯ Kebutuhan untuk menikmati sesuatu

¯ Kebutuhan akan perlindungan

¯ Keingintahuan ( curiosity)



1. Motivasi yang disebabkan dari luar jiwa



Keadaan lingkungan alam, berupa :



¯ Iklim

¯ Lingkungan yang kurang baik

¯ Pencemaran dan kerusakan lingkungan

¯ Rusaknya keseimbangan alam dan pemandangannya

¯ Kondisi negatif daru tempat tinggal

¯ Menurunya kondisi kesehatan

¯ Kebisingan dan bau lingkungan

¯ Pemandangan kota yang membosankan

¯ Kondisi sosial yang membosankan








Kondisi Sosial Budaya



¯ Langkanya fasilitas / sarana rekreasi

¯ Kegiatan masyarakat yang membosankan

¯ Tekanan dari kelompok masyarakat yang menuju kepada tata kehidupan yang teratur

¯ Kehidupan yang teratur

¯ Terlalu banyak atau sedikit kerja fisik atau mental

¯ Terlalu banyak atau sedikit kegiatan sosial

¯ Sifat bebas dari remaja

¯ Perkembangan sosial masyarakat

¯ Perbedaan sosial di dalam masyarakat



Kondisi dan Keadaan Ekonomi



¯ Konsumsi yang tinggi dari masyarakat

¯ Biaya hidup yang tinggi di tempat

¯ Tingkat daya beli yang tinggi

¯ Meningkatnya kehidupan mewah

¯ Adanya kemudahan dalam peminjaman uang

¯ Meningkatnya waktu luang

¯ Penurunan dan rendahnya pajak

¯ Penurunan dan rendahnya ongkos angkutan


Kegiatan Pariwisata



¯ Meningkatnya kegiatan tourist publicity

¯ Meningkatnya penyebaran informasi pariwisata

¯ Prestise sosial dari pariwisata



Dari uraian-uraian di atas, jelas bahwa motivasi baik yang disebabkan oleh dorongan dari dalam jiwa maupun sebagai pengaruh dari lingkungan, merupakan dasar utama yang menyebabkan seseorang berkeinginan untuk melakukan perjalanan wisata. Pada saat ini, terutama di negara- negara yang telah maju, melakukan perjalanan wisata merupakan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.









Ada beberapa alasan bagi orang –orang tertentu, yang tidak dapat melakukan perjalanan secara intensif, atau sama sekali tidak dapat melakukan perjalanan. Alasan – alasan yang merupakan faktor tidak atau sama sekali tidak melakukan perjalanan antara lain disebabkan :


Alasan biaya untuk melakukan perjalanan



Setiap menusia selalu dihadapkan kepada masalah keuangan, dan melakukan perjalanan selalu memerlukan tersedianya uang.


Alasan ketiadaan waktu



Halangan ketiadaan waktu, pada umumnya merupakan alasan bagi kebanyakan orang yang tidak dapat meninggalkan pekerjaannya, profesinya atau kegiatan usahanya.


Alasan kondisi kesehatan



Gangguan kesehatan atau kelemahan fisik seseorang , sering merupakan hambatan atau halangan untuk melakukan perjalanan. Sebagai contoh : orang-orang lanjut usia lebih banyak tinggal dirumah daripada melakukan perjalanan dikarenakan kondisi pisik dan kesehatan yang tidak mengizinkan.


Alasan keluarga



Keluarga yang mempunyai anak-anak yang masih kecil dan banyak., sering merupakan hambatan atau halangan bagi seseorang yang melakukan perjalanan, yang disebabkan oleh adanya beban dan kewajiban untuk memelihara anak-anaknya.


Alasan tidak ada minat



Yang menimbulkan ketiadaan minat seorang untuk melakukan perjalanan, antara lain karena kurangnya pengetahuan tentang daerah-daerah tujuan wisata yang menarik, yang disebabkan kelangkaan dan kurangnya informasi.


















C. Klasifikasi motif perjalanan



Motif –motif dari tourist interest, yang berupa perwujudan konkrit dari keinginan-keinginan, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :



1). Motif perjalanan untuk menikmati atraksi –atraksi wisata berupa :

a. Atraksi alam

¯ Pemandangan

¯ Laut

¯ Pantai

¯ Pegunungan

¯ Sinar matahari

¯ Flora

¯ Fauna

b. Atraksi sosial budaya

¯ Atraksi sejarah

¯ Atraksi kesenian

¯ Cara hidup masyarakat

¯ Yang berkaitan dengan kehidupan politik

¯ Yang berkaitan dengan antropologi

¯ Yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan

¯ Yang berkaitan dengan keagamaan



c. Atraksi yang berkaitan dengan pendidikan



¯ Kebudayaan umum

¯ Kehidupan dan mempelajari ilmu di perguruan

¯ Mengikuti seminar



d. Atraksi perdagangan , berupa :



¯ Berbelanja ( shopping)

¯ Mengunjungi pameran, pekan raya

¯ Konferensi, rapat, pertemuan, seminar, dll.











1. Motif kedua berupa penjelmaan dalam aspirasi-aspirasi , seperti :



a. Melalui rekreasi pisik, untuk tujuan :

¯ Kesehatan

¯ Olah Raga

¯ Hidup diudara terbuka, air, laut, pegunungan

¯ Istirahat

¯ Melakukan kegiatan-kegiatan

¯ Pemuasan hati



b. Melalui rekreasi spiritual :



¯ Merenung-renung



Disamping tipe-tipe diatas, tipe pariwisata lainnya dapat disebutkan : pariwisata marina, pariwisata rimba, pariwisata remaja, pariwisata berburu dan lain-lain.



D. Bentuk –bentuk Pariwisata ( The form of tourism )



Pengelompokan pariwisata menurut bentuknya berdasarkan pada lama kunjungan dan efek ekonomi dari pariwisata yang diperinci sebagai berikut :



1. Pariwisata Perorangan ( individual) dan kolektif ( organized)



Yang dimaksud dengan pariwisata perorangan (individual) adalah dimana seorang wisatawan atau satu group wisatawan yang dalam melakukan perjalanan dengan cara mengatur sendiri. Mereka mengatur tentang programnya, menentukan tujuan, dan mengatur kebutuhan-kebutuhan selama perjalanan.


Sedangkan yang dimaksud dengan dengan pariwisata yang diorganisir ( organized tourism) adalah para wisata dimana cara pengaturan perjalanannya , baik program maupun penentuan waktunya dilaksanakan oleh travel agent atau tour operator.



1. Pariwisata jangka pendek dan jangka panjang



Yang dimaksud dengan pariwisata jangka pendek dimana lama perjalanannya diantara satu minggu sampai sepuluh hari.











2. PERKEMBANGAN PARIWISATA



Pariwisata berkembang sesuai dengan perkembangan sosial budaya masyarakat. Oleh karena itu pariwisata telah ada sejak adanya motivasi yang mendorong manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.



Motivasi dan motif perjalanan dari jaman ke jaman berbeda-beda tingkatannya, sesuai dengan perkembangan dan tingkat sosial budaya , ekonomi dan lingkungan dari masyarakat itu sendiri.



Motivasi dan motif perjalanan masyarakat pada jaman pra sejarah berbeda dengan motivasi dan motif perjalan masyarakat pada jaman modern.



Cara perjalanan dan fasilitas yang digunakan masyarakat masih sederhana kebutuhannya berbeda dengan masyarakat yang lebih maju. Motivasi, motif dan cara perjalanan masyarakat pada jama Majapahit berbeda dengan masyarakat Indonesia pada saat ini.



World Tourism Organization , secara sepintas membagi perkembangan atau sejarah pariwisata ini ke dalam 3 ( tiga) jaman, yakni :

¯ Jaman Kuno

¯ Jaman pertengahan dan

¯ Jaman modern


A. Zaman Kuno



Pariwisata pada zaman kuno, ditandai oleh motif perjalanan yang masih terbatas dan sederhana, yaitu:



¯ Adanya dorongan karena kebutuhan praktis dalam bidang politik dan perdagangan

¯ Dambaan ingin mengetahui adat istiadat dan kebiasaan orang lain atau bangsa lain

¯ Dorongan yang berhubungan dengan keagamaan, seperti melakukan ziarah dan mengunjungi tempat-tempat ibadat.



· Sarana dan fasilitas yang digunakan selama perjalanan, pada zaman kuno inipun masih sederhana. Alat angkutan dengan menggunakan binatang, seperti kuda, onta, atau perahu-perahu kecil yang menyusuri pantai merupakan alat transportasi yang paling popular.

· Akan tetapi perjalanan dengan jalan kaki untuk menempuh jarak berpuluh-puluh atau beratus-ratus kilometer paling banyak dilakukan.



· Contoh perjalanan pada zaman kuno : seperti yang dilakukan oleh pedagang – pedagang Arab ke Cina untuk membeli barang berharga, pedagang Yunani ke Laut Hitam, pedagang Vinisia ke Afrika. Perjalanan kaum Buddhis Cina ke India, kaum Muslimin yang melakukan ibadah Haji ke Mekkah atau kaum Nasrani ke Yerusalem.



· Badan atau organisasi yang mengatur jasa – jasa perjalanan pada jaman ini belum ada. Pengaturan perjalanan ditentukan secara individu, baik oleh perorangan atau kaum-kaum. Akomodasi yang digunakan masih sederhana. Para pelancong membangun tenda-tenda sendiri, atau tinggal di rumah-rumah saudagar, pemuka-pemuka masyarakat, pemuka agama atau tempat-tempat beribadah, seperti mesjid dan gereja. Akomodasi yang dikelola secara komersil belum ada.




B. Zaman Pertengahan



· Motivasi dan motif perjalanan pada abad pertengahan , lebih luas dari motivasi dan motif perjalanan pada jaman kuno. Disamping motif perjalanan untuk keperluan perdagangan, keagamaan dan dambaan ingin tahu, pada jaman ini telah berkembang motif untuk tujuan yang berhubungan dengan kepentingan negara (mission) dan motif untuk menambah pengetahuan.

· Para pedagang tidak lagi melakukan pertukaran secara barter. Para pedagang cukup dengan membawa contoh barang yang ditawarkan melalui pekan-pekan raya perdagangan. Seperti di St. denis, Champagne atau Aix-la-Cappalle.

· Untuk menjaga hubungan antar negara, baik negara penjajah maupun yang dijajah atau antar negara merdeka, dilakukan saling kunjungan petugas-petugas negara.

· Pada jaman pertengahan telah ada perguruan-perguruan Tinggi seperti Al Azhar di Kairo, di Paris, Roma, Salamanca, dll. Para mahasiswa dari berbagai negara melakukan kunjungan ke universitas-universitas ini untuk menamban memperdalam pengetahuannya, dengan mendengarkan kuliah-kuliah yang diberikan oleh guru-guru besar.

· Dengan semakin banyaknya yang melakukan perjalanan antar engara, berbagai negara mulai mengeluarkan peraturan-peraturan, guna melindungi kepentingan negara dan pendudukanya serta kepentingan para wisatawan.

· Akomodasi yang bersifat komersil mulai bermunculan walaupun masih sederhana. Demikian pula restoran –restoran, yang menyediakan makanan untuk keperluan para pelancong.

· Alat angkut tidak hanya dengan menunggan kuda, keledai atau onta, tetapi telah meningkat dengan menambah kereta yang ditarik kuda atau keledai. Angkutan laut telah menggunakan kapal-kapal yang lebih besar.










C. Jaman Modern



· Perkembangan pariwisata pada jaman modern, ditandai dengan semakin beraneka ragamnya motif dan keinginan wisatawab yang harus dipenuhi, sebagai akibat meningkatnya budaya manusia.

· Formalitas atau keharusan para pelancong untuk membawa identitas diri bila mengunjungi suatu negara mulai diterapkan.

· Tempat –tempat penginapan (akomodasi) yang dikelola secara komersil tumbuh dengan subur. Fasilitas yang digunakan semakin lengkap.

· Timbulnya revolusi industri di negara –negara Barat telah menciptakan alat angkut yang sangat penting dalam perkembangan pariwisata. Diketemukannya mesin uap, mulai diperkenalkan angkutan kereta api dan kapal uap, dan menggantikan alat angkut yang menggunakan binatang.

· Perkembangan selanjutnya ditemukan alat angkut yang mengguna mesin motor, yang jauh lebih cepat dan fleksibel dalam angkutan melalui darat. Teknologi mutakhir yang sangat penting dalam jaman modern adalah dengan digunakannya angkutan udara, yang dapat menempuh jarak jauh dalam waktu yang lebih cepat.

· Sejak permulaan abad modern, ditandai pula oleh adanya badan atau organisasi yang menyusun dan mengatur perjalanan.



Pada tahap selanjutnya badan atau organisasi ini memegang peranan penting sebagai pengatur / penyelenggara perjalanan, juga sebagai perantara dari wisatawan dan pemasok (industri wisata). Dan berubah menjadi suatu usaha komersil di bidang industri wisata yang sangat dominan. Yang disebut dengan Biro Perjalanan Umum (BPU).

sumber : http://inan56.wordpress.com/category/pengantar-pariwisata/

Rabu, 29 September 2010 di 09.02

0 Comments to "GEJALA DAN PERKEMBANGAN PARIWISATA"

Posting Komentar