Pariwisata
1.1.1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”. (Yoeti, 1991:103).
Sedangkan menurut RG. Soekadijo (1997:8), Pariwisata ialah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.
Ahli lain, Agus Budiyanto (1997:7) menyebutkan bahwa Wisata berarti perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud mencari kesenangan.
1.1.2. Pengertian Wisatawan
Wisatawan adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatanginya atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang didatanginya. (Soekadijo, 1997:3)
Lebih lanjut Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut:
· Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya.
· Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain.
· Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan
· Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan kontribusi pendapatan baga masyarakat atau daerah yang dikunjungi, karena uang yang idbelanjakannya dibawa dari tempat asal.
1.1.3. Jenis Wisata
Samsuridjal (1997:24) mengemukakan bahwa jenis-jenis wisata antara lain:
· Wisata Rekreasi, wisata yang dilakukan orang untuk memanfaatkan waktu libur di luar rumah. Kebanyakan wisata jenis ini dilakukan untuk menikmati keindahan alam.
· Wisata Bahari, Wisata dengan obyek kawasan laut misalnya menyelam, berselancar, berlayar, memancing dan lain-lain.
· Wisata Alam, wisata dengan obyek Alam. Obyek gunung yang tinggi, gua, sungai yang deras, tebing terjal. Pada umumnya peminat obyek ini adalah para remaja dan petualang.
· Wisata Budaya, wisata yang menawarkan obyek yang berupa tradisi dan budaya serta adat istiadat masyarakat yang unik.
· Wisata Olahraga, Wisata yang dilakukan dengan tujuan pertandingan dan meningkatkan prestasi olah raga.
· Wisata Bisnis, Perjalanan yang dilakukan untuk tujuan bisnis. Wisata jenis ini membutuhkan sarana penunjang bisnis yang baik.
· Wisata Konvensi, Wisata yang dilakukan ke suatu negara untuk keperluan rapat atau sidang.
· Wisata Jenis lain, keinginan dan ketertarikan masyarakat beraneka ragam. Perkembangan jenis wisata juga semakin banyak. Kini mulai populer dengan apa yang disebut dengan wisata sejarah, arkeologi, berburu, safarai, fotografi, bulan madu dan sebagainya.
1.1.4. Komponen Wisata
Komponen wisata merupakan sektor-sektor yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan industri pariwisata. Menurut Suyitno (2001:18) komponen wisata terdiri atas:
· Sarana Transportasi
· Sarana Akomodasi
· Sarana makan-Minum (Restoran)
· Obyek Wisata dan Atraksi
· Sarana Hiburan
· Toko Cindera Mata
· Pramuwisata dan Pengatur Wisata
1.1.5. Paket Wisata
Paket wisata adalah acara perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap dengan harga tertentu, mencakup biaya transportasi, akomodasi, darmawisata (sight seeing) di kota-kota, tur ke obyek-obyek wisata dan atraksi serta fasilitas-fasilitas lain (Ramaini, 1992:84)
Yoeti (1993:104) mengemukakan bahwa paket wisata adalah suatu Tour yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu Travel Agent atau Tour Operator atas resiko dan tanggung jawab sendiri, yang acara, lamanya waktu tour, tempat-tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi serta makanan dan minuman telah ditentukan dalam suatu harga yang sudah ditentukan pula jumlahnya.
sumber : http://mas-hata.blogspot.com/2007/11/tentang-pariwisata.html
1.1.1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”. (Yoeti, 1991:103).
Sedangkan menurut RG. Soekadijo (1997:8), Pariwisata ialah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.
Ahli lain, Agus Budiyanto (1997:7) menyebutkan bahwa Wisata berarti perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud mencari kesenangan.
1.1.2. Pengertian Wisatawan
Wisatawan adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatanginya atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang didatanginya. (Soekadijo, 1997:3)
Lebih lanjut Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut:
· Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya.
· Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain.
· Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan
· Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan kontribusi pendapatan baga masyarakat atau daerah yang dikunjungi, karena uang yang idbelanjakannya dibawa dari tempat asal.
1.1.3. Jenis Wisata
Samsuridjal (1997:24) mengemukakan bahwa jenis-jenis wisata antara lain:
· Wisata Rekreasi, wisata yang dilakukan orang untuk memanfaatkan waktu libur di luar rumah. Kebanyakan wisata jenis ini dilakukan untuk menikmati keindahan alam.
· Wisata Bahari, Wisata dengan obyek kawasan laut misalnya menyelam, berselancar, berlayar, memancing dan lain-lain.
· Wisata Alam, wisata dengan obyek Alam. Obyek gunung yang tinggi, gua, sungai yang deras, tebing terjal. Pada umumnya peminat obyek ini adalah para remaja dan petualang.
· Wisata Budaya, wisata yang menawarkan obyek yang berupa tradisi dan budaya serta adat istiadat masyarakat yang unik.
· Wisata Olahraga, Wisata yang dilakukan dengan tujuan pertandingan dan meningkatkan prestasi olah raga.
· Wisata Bisnis, Perjalanan yang dilakukan untuk tujuan bisnis. Wisata jenis ini membutuhkan sarana penunjang bisnis yang baik.
· Wisata Konvensi, Wisata yang dilakukan ke suatu negara untuk keperluan rapat atau sidang.
· Wisata Jenis lain, keinginan dan ketertarikan masyarakat beraneka ragam. Perkembangan jenis wisata juga semakin banyak. Kini mulai populer dengan apa yang disebut dengan wisata sejarah, arkeologi, berburu, safarai, fotografi, bulan madu dan sebagainya.
1.1.4. Komponen Wisata
Komponen wisata merupakan sektor-sektor yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan industri pariwisata. Menurut Suyitno (2001:18) komponen wisata terdiri atas:
· Sarana Transportasi
· Sarana Akomodasi
· Sarana makan-Minum (Restoran)
· Obyek Wisata dan Atraksi
· Sarana Hiburan
· Toko Cindera Mata
· Pramuwisata dan Pengatur Wisata
1.1.5. Paket Wisata
Paket wisata adalah acara perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap dengan harga tertentu, mencakup biaya transportasi, akomodasi, darmawisata (sight seeing) di kota-kota, tur ke obyek-obyek wisata dan atraksi serta fasilitas-fasilitas lain (Ramaini, 1992:84)
Yoeti (1993:104) mengemukakan bahwa paket wisata adalah suatu Tour yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu Travel Agent atau Tour Operator atas resiko dan tanggung jawab sendiri, yang acara, lamanya waktu tour, tempat-tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi serta makanan dan minuman telah ditentukan dalam suatu harga yang sudah ditentukan pula jumlahnya.
sumber : http://mas-hata.blogspot.com/2007/11/tentang-pariwisata.html
0 Comments to "Tentang Pariwisata"